Tautan-tautan Akses

Seniman Belgia Ciptakan "Oasis Portabel", Gelembung Pelindung dari COVID-19 


Seniman Belgia, Alain Verschueren, mengenakan "Oasis Portabel" karena ingin berada di gelembungnya saat berada di tengah kota di tengah wabah virus corona, di Brussels, Belgia, 16 April 2021. (Foto: Yves Herman/Reuters)
Seniman Belgia, Alain Verschueren, mengenakan "Oasis Portabel" karena ingin berada di gelembungnya saat berada di tengah kota di tengah wabah virus corona, di Brussels, Belgia, 16 April 2021. (Foto: Yves Herman/Reuters)

Ketika pemerintah Eropa memberi tahu orang-orang untuk membuat "gelembung" untuk membatasi interaksi sosial mereka selama pandemi COVID-19, ini mungkin bukan seperti yang mereka pikirkan.

Alain Verschueren, seorang seniman dan pekerja sosial Belgia, berjalan-jalan di Ibu Kota, Belgia, Brussel mengenakan "oasis portabel" - sebuah rumah kaca mini terbuat dari kaca plexi yang diletakkan di pundaknya. Oasis portabel itu melindunginya dalam gelembung udara yang dimurnikan oleh tanaman aromatik di dalamnya.

Seperti dilansir Reuters, pria berusia 61 tahun itu, mengembangkan ide itu 15 tahun lalu. Dia terinspirasi oleh oasis subur di Tunisia tempat dia bekerja sebelumnya. Di kota yang membutuhkan masker untuk menahan penyebaran COVID-19, penemuannya menemukan kehidupan baru.

Seniman Belgia, Alain Verschueren, mengenakan "Oasis Portabel" saat berjalan jalan di Kota Brussels, Belgia di tengah wabah virus corona, 16 April 2021. (Foto: Yves Herman/Reuters)
Seniman Belgia, Alain Verschueren, mengenakan "Oasis Portabel" saat berjalan jalan di Kota Brussels, Belgia di tengah wabah virus corona, 16 April 2021. (Foto: Yves Herman/Reuters)

"Ini tentang menciptakan gelembung di mana saya bisa mengunci diri, untuk memisahkan diri dari dunia yang menurut saya terlalu membosankan, terlalu berisik atau bau," kata Verschueren kepada Reuters. Ia menambahkan bahwa dia menderita asma dan merasa bernapas di dalam alatnya lebih nyaman daripada memakai masker wajah.

"Seiring berjalannya waktu, saya perhatikan bahwa orang-orang mendatangi saya dan berbicara dengan saya. Isolasi ini menjadi lebih dari sekadar cara untuk berhubungan," katanya.

Sejumlah orang di Brussel tampak geli dan bingung melihat pria yang berjalan-jalan di antara toko - sebagian besar tutup karena pembatasan COVID-19 - terbungkus dalam tabung berisi tanaman timi, rosemary, dan lavender.

"Apakah ini rumah kaca? Apakah untuk lebah? Apakah untuk tanaman? Kami tidak tahu, tapi itu ide yang bagus," kata Charlie Elkiess, pensiunan pengerajin perhiasan, kepada Reuters.

Verschueren mengatakan dia berharap dapat mendorong orang untuk lebih peduli terhadap lingkungan, untuk mengurangi kebutuhan untuk melindungi diri dari polusi udara dan suara. [na/ft]

XS
SM
MD
LG