Tautan-tautan Akses

Senator Berpengaruh AS Temui Presiden Venezuela


Senator Dick Durbin dalam sebuah rapat dengar pendapat di Capitol Hill, membahas usulan peningkatan keamanan sekolah setelah penembakan massal di sebuah SMU di Florida, 14 Maret 2018.
Senator Dick Durbin dalam sebuah rapat dengar pendapat di Capitol Hill, membahas usulan peningkatan keamanan sekolah setelah penembakan massal di sebuah SMU di Florida, 14 Maret 2018.

Seorang senator berpengaruh Amerika mendesak dilangsungkannya pemilu yang adil dan pembebasan seorang warga Amerika yang dipenjara dalam pertemuan pribadinya dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, kata Senator Dick Durbin sebelum bertolak ke negara yang sedang bergolak itu.

Senator Partai Demokrat dari negara bagian Illionis itu mengatakan kepada Associated Press bahwa ia mendesak Maduro untuk menegakkan hak-hak demokratis menjelang pemilu presiden Venezuela mendatang, tetapi meragukan bakal adanya perubahan.

Lawatan selama empat hari atas undangan Venezuela itu mencakup pertemuan dengan Joshua Holt, yang sudah dipenjara di Caracas selama hampir dua tahun atas apa yang dianggap Amerika sebagai rekayasa tuduhan kepemilikan senjata.

Durbin, yang baru-baru ini menyusun resolusi Senat yang mengutuk penggunaan pangan oleh Maduro sebagai ‘’alat pemaksaan politik,” mengatakan ia meluangkan waktu berjalan-jalan di Kota Caracas, menyaksikan suasana penindasan dan penduduk berjuang bagi kelanjutan hidup mereka. Ia juga berbicara dengan dokter yang tidak memiliki cukup obat untuk mengobati pasiennya.

“Saya sangat sedih dengan apa yang saya lihat dan dengar, terutama hancurnya kemampuan negara untuk memberi makan dan perawatan medis rakyatnya dan anak-anak,” ujar Dubin dalam wawancara pada Sabtu (7/4) menutup lawatannya itu.

Pemerintah Amerika belum mengomentari lawatan Durbin atau anggota Kongres lainnya, yaitu anggota Partai Republik dari negara bagian Texas Pete Sessions, yang bertemu dengan Maduro pada awal minggu ini, perjalanan yang tidak diatur oleh Departemen Luar Negeri. Tetapi kunjungan yang jarang terjadi ini berlangsung ketika pemerintahan Trump mempertimbangkan sebuah embargo terhadap ekspor minyak Venezuela, selain sanksi-sanksi yang sudah diberlakukan terhadap puluhan pejabat tinggi, termasuk Maduro, karena menghancurkan perekonomian negara itu, memicu krisis kemanusiaan dan menjauhkan Venezuel dari penegakan praktik-praktik demokrasi.

Venezuela yang kaya minyak itu sudah lima tahun mengalami pergolakan krisis ekonomi dan politik yang mengakibatkan kelangkaan pangan dan obat-obatan, yang mengundang kecaman dari Amerika dan juga banyak negara di Amerika Latin dan negara-negara Eropa. [em/jm]

XS
SM
MD
LG