Tautan-tautan Akses

Senat AS Bertemu untuk Loloskan UU Program Pengintaian


Kantor Badan Keamanan Nasional AS atau NSA (foto: dok).
Kantor Badan Keamanan Nasional AS atau NSA (foto: dok).

Senat Amerika dijadwalkan mengadakan pertemuan dalam upaya terakhir meloloskan UU yang mengijinkan badan mata-mata Amerika melanjutkan pengumpulan informasi sambungan telefon warga Amerika dan data bisnis lain.

Kegagalan meloloskan UU semacam itu berarti peraturan penting dalam USA Patriot Act akan berakhir pemberlakuannya menjelang tenggat Minggu tengah malam nanti (31/5), Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) harus menyudahi sistem pemantauan besar-besaran yang selama ini dilakukan.

Patriot Act ditangatangani menjadi UU oleh Presiden George Walker Bush, dari Partai Republik, setelah serangan teroris 11 September 2001 dan selama pemerintahan Presiden Barack Obama beberapa bagiannya diperbarui. Tetapi beberapa bagian UU itu mendekati tenggat, dan upaya untuk memperbarui bagian-bagian tersebut macet di Senat, yang juga gagal memperbarui RUU yang dikenal sebagai USA Freedom Act, yang akan mereformasi program data telefon.

Kelompok Libertarians, ingin mengakhiri seluruh program pemantauan itu, sementara kelompok garis keras ingin agar program itu diperpanjang dan tidak diubah. Senat dijadwalkan melangsungkan pertemuan khusus untuk mempertimbangkan hal tersebut Minggu sore. Namun para pejabat keamanan mengatakan mereka telah mulai mengakhiri program NSA untuk memenuhi persyaratan tenggat tengah malam nanti.

The Freedom Act, yang mengakhiri pengumpulan “metadata” telefon warga Amerika di dalam negeri oleh badan mata-mata dan menggantikannya dengan program yang lebih tepat sasaran, sudah lolos di tingkat DPR dengan suara bulat dan mendapat dukungan kuat Presiden Obama. Senator Rand Paul, aktivis libertarian yang sedang berkampanye untuk menjadi kandidat calon presiden dari Partai Republik pada pemilu presiden mendatang, telah bertekad akan memblokir perpanjangan program tersebut, dan menyebutnya sebagai campur tangan pemerintah pada hak-hak privasi warganegara.

Belum jelas apakah para pendukung Freedom Act bisa memperoleh 60 suara yang dibutuhkan untuk meloloskannya. Upaya sebelumnya pada tanggal 23 Mei lalu gagal karena kekurangan tiga suara dan para pendukung RUU itu telah berupaya keras untuk memperoleh dukungan dari tiga senator lagi.

“Saya yakin kita akan memperoleh tiga suara itu” ujar Senator Mike Lee dari faksi Republik dalam acara “State of the Union” CNN hari Minggu. “Hal ini akan terjadi entah malam mini atau hari Rabu atau diantara hari-hari itu.”

Direktur CIA John Brennan yang tampil dalam acara “Face the Nation” CBS mengatakan pengumpulan data itu “penting bagi kehidupan warga Amerika” dan bahwa tanpa upaya ini, petunjuk kemungkinan terjadinya serangan besar terhadap Amerika tidak teramati. Rekaman telefon itu akan disimpan oleh perusahaan-perusahaan telefon, bukan pemerintah, dan NSA harus mengajukan permohonan untuk mencari data tertentu.

Keberadaan program NSA ini dibeberkan oleh mantan kontraktor Edward Snowden tahun 2013, yang memicu seruan untuk penyelenggaraan reformasi. (EM)

XS
SM
MD
LG