Tautan-tautan Akses

Semakin Banyak Jenazah Pengikut "Sekte Kematian" Ditemukan di Hutan Kenya


Para penyelidik Kenya menggali lagi 21 jenazah pengikut sekte hari kiamat pada Selasa (9/5).
Para penyelidik Kenya menggali lagi 21 jenazah pengikut sekte hari kiamat pada Selasa (9/5).

Para penyelidik Kenya menggali 21 jenazah pengikut sekte hari kiamat pada Selasa (9/5), saat mereka melanjutkan pencarian, yang digambarkan Menteri Dalam Negeri Kenya sebagai “kejahatan yang sangat terorganisir”.

Paul Mackenzie, pemimpin Good News International Church, telah ditahan karena dituduh memerintahkan para pengikutnya untuk membuat anak-anak dan diri mereka kelaparan agar dapat pergi ke surga sebelum kiamat, yang menurutnya akan tiba pada 15 April.

Diumumkan oleh pejabat regional hutan Rhoda Onyancha, penemuan jenazah yang digali hari Selasa menambah jumlah korban tewas menjadi 133 orang. Penggalian akan dilanjutkan hari Rabu (10/5).

Operasi pencarian di hutan Shakahola, Kenya tenggara, sempat dihentikan selama beberapa hari akibat cuaca buruk, dan ratusan orang dilaporkan masih hilang.

“Kami menemukan lebih banyak kuburan di hutan ini. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa ini adalah kejahatan yang sangat terorganisir,” ungkap Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki kepada wartawan saat berkunjung ke hutan tersebut, di mana para pekerja mengenakan pakaian hazmat dan masker saat menggali kuburan.

Sebelumnya Kindiki mengatakan di Twitter bahwa pemeriksaan post-mortem pada 112 jenazah yang telah digali atau ditemukan telah selesai dilakukan. Upaya pencarian dan penyelamatan untuk orang-orang yang “diduga bersembunyi di semak belukar telah dilakukan.”

Presiden William Ruto pada hari Jumat (5/5) mengumumkan penyelidikan atas kematian massal tersebut, sementara pengadilan menahan Mackenzie sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Mackenzie belum diminta untuk mengajukan pembelaan. Pengacaranya, George Kariuki, mengatakan bahwa dia kooperatif dengan polisi.

Mackenziee menginginkan investigasi itu tidak dilakukan secara “sepihak” dengan berfokus hanya pada dirinya, kata pengacaranya. Polisi harus tetap berpikiran terbuka dalam mengungkap “kekacauan” ini, kata Kariuki kepada Reuters, tanpa memberikan klarifikasi lebih lanjut.

Minggu lalu, pengadilan membebaskan televangelis ternama Ezekiel Odero dengan jaminan. Pihak berwenang mencurigai keterlibatannya dalam pembunuhan massal pengikutnya sendiri.

Tidak seperti kasus Mackenzie, polisi dan pihak berwenang belum berkomentar apapun mengenai jenazah yang mereka temukan.

Menurut dokumen pengadilan yang dibaca Reuters, Odero juga diduga membantu melakukan pencucian uang untuk Mackenzie. Polisi mengungkapkan adanya “transaksi tunai dalam jumlah besar” yang diduga berhubungan dengan penjualan rumah milik pengikut Mackenzie, yang ditemukan di rekening bank milik Odero.

Reuters tidak dapat menghugungi pengacara yang mewakili Odero. [br/rd]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG