Tautan-tautan Akses

Sektor Aluminium dan Plastik Bertahan Selama Krisis Pandemi 


Kaleng minuman aluminium dalam wadah di perusahaan daur ulang Metallum di Regensdorf, Swiss, 2 Agustus 2018. (REUTERS / Arnd Wiegmann).
Kaleng minuman aluminium dalam wadah di perusahaan daur ulang Metallum di Regensdorf, Swiss, 2 Agustus 2018. (REUTERS / Arnd Wiegmann).

Sektor aluminium dan plastik terbukti tangguh selama krisis virus corona tetapi kedua industri perlu berbuat lebih banyak untuk mendorong ekonomi sirkular, kata dua eksekutif industri ini pada konferensi yang diselenggarakan Reuters.

Pasar seperti Amerika menghadapi laju daur ulang aluminium yang menurun, kata Steve Fisher CEO Novelis Inc, dari unit Hindalco Industries dan produsen aluminium daur ulang dan gulungan aluminium terbesar di dunia, termasuk untuk kaleng minuman.

Mengumpulkan 45 miliar kaleng per tahun yang tidak didaur ulang akan menghemat 5 juta metrik ton emisi gas rumah kaca setahun, atau setara dengan 1 juta kendaraan di luar jalan, kata Fisher.

Bahan daur ulang disimpan di pabrik baru perusahaan AS Novelis Inc., yang berkantor pusat di Atlanta, AS, di Nachterstedt, Jerman tengah, Rabu, 1 Oktober 2014.
Bahan daur ulang disimpan di pabrik baru perusahaan AS Novelis Inc., yang berkantor pusat di Atlanta, AS, di Nachterstedt, Jerman tengah, Rabu, 1 Oktober 2014.

Di sektor otomotif, produksi truk Ford F-150 generasi berikutnya, yang banyak mempergunakan bahan aluminium dan akan diluncurkan tahun ini, mendorong perubahan dalam rantai pasokan aluminium dengan peningkatan kemampuan dalam memisahkan logam aluminium dan mengurangi limbah.

"Seluruh industri harus bersatu dan merancang produk-produk untuk ekonomi sirkular, tidak hanya untuk ekonomi linier yang kita miliki saat ini. Jadi banyak yang harus kita lakukan” ujar Fisher.

Dalam sektor plastik, sejak regulasi makin ketat dan China menutup pintunya untuk menampung limbah dari Barat pada 2018, sistem pengumpulan membaik demikian pula laju daur ulang material per produk, kata Yash Lohia, kepala masalah kesinambungan bahan di Indorama Ventures.

Kedua perusahaan telah terbukti tangguh selama pandemi COVID-19, di mana permintaan kembali ke level pra-pandemi untuk perusahaan Novelis sementara harga saham Indorama naik ke level tertinggi selama 18 bulan. Kedua perusahaan didukung oleh permintaan drink containers atau wadah minuman.

Seorang pekerja mengenakan APD, memeriksa proses produksi di pusat daur ulang dan pengecoran aluminium perusahaan AS Novelis Inc., yang berkantor pusat di Atlanta, AS, di Nachterstedt, Jerman tengah, Rabu, 1 Oktober 2014. (Foto: dok).
Seorang pekerja mengenakan APD, memeriksa proses produksi di pusat daur ulang dan pengecoran aluminium perusahaan AS Novelis Inc., yang berkantor pusat di Atlanta, AS, di Nachterstedt, Jerman tengah, Rabu, 1 Oktober 2014. (Foto: dok).


"Pada kaleng minuman, yang mencapai 55 persen dari bisnis kami, kami memandangnya stabil,bahkan mungkin konsumsi meningkat karena tren individu yang lebih banyak mengonsumsi minuman di rumah," kata Fisher.

Tren yang sama terjadi pada produsen plastik PET (polyethylene terephthalate) Indorama. "Ada lonjakan besar dalam penjualan PET ketika COVID-19 pertama kali melanda Eropa dan alasannya adalah semua orang menimbun persediaan air dalam botol besar di rumah," katanya.

"Pada bulan-bulan musim panas yang berlanjut dan kami menyaksikan penjualan PET terus menguat."

"Lebih luas lagi, permintaan dari semua segmen pelanggan termasuk mobil telah pulih dari tingkat prapandemi," kata Fisher dengan satu-satunya pengecualian dari industri kedirgantaraan. [my/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG