Sekjen NATO Jens Stoltenberg, Selasa (11/7) mengatakan ia “sangat yakin” Turki akan meratifikasi aksesi Swedia ke NATO dan bahwa para pemimpin aliansi itu yang berkumpul untuk mengikuti KTT dua hari di ibu kota Lithuania akan “mengirim pesan sangat kuat dan positif” mengenai keinginan Ukraina untuk bergabung.
Sekutu sedang membahas penyusunan kata-kata dalam naskah pernyataan akhir bersama, tetapi ada konsensus bahwa bergabungnya Ukraina dengan NATO sewaktu invasi Rusia berlangsung tidak mereka pertimbangkan. Keanggotaan di tengah-tengah perang akan mewajibkan aliansi itu menerapkan prinsip “serangan terhadap satu anggota merupakan serangan terhadap seluruh anggota” yang tercantum dalam Pasal 5 blok tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menyatakan bahwa ia menerima situasi itu, tetapi tidak lama sebelum para pemimpin berkumpul dalam pertemuan hari Selasa, ia mencuit keluhan mengenai apa yang ia sebut “sinyal bahwa ada beberapa susunan kalimat tertentu dibahas tanpa Ukraina.”
Zelenskyy, yang diperkirakan menghadiri KTT itu hari Rabu, mengatakan, “kalimat samar-samar mengenai persyaratan” sedang ditambahkan, sementara tidak ada kerangka waktu mengenai undangan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
“Tampaknya tidak ada kesiapan, baik untuk mengundang Ukraina maupun untuk membuatnya sebagai anggota aliansi,” kata Zelenskyy.
Sekutu-sekutu NATO pada tahun 2008 setuju pada prinsipnya bahwa Ukraina akan bergabung, tetapi tidak menyiapkan suatu jalur bagi keanggotaan Ukraina.
Stoltenberg, Selasa (11/7) mengatakan di Vilnius bahwa ia telah mengajukan suatu paket dalam pertemuan tidak resmi para menteri luar negeri NATO pada Mei lalu yang mencakup penghapusan ketentuan bagi suatu rencana aksi keanggotaan dalam upaya Ukraina menjadi anggota.
Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Stoltenberg menjelang pertemuan Selasa (11/7), bahwa ia setuju dengan kata-kata yang diusulkan Stoltenberg “terkait dengan masa depan Ukraina untuk dapat bergabung dengan NATO dan kami menginginkan NATO yang terus bersatu.
Beberapa sekutu NATO, di antaranya AS, Inggris dan Prancis, siap mengajukan proposal untuk memperkuat angkatan bersenjata Ukraina, termasuk kebutuhannya pascaperang, melalui serangkaian komitmen jangka panjang di luar kerangka kerja NATO.
Apa yang disebut sebagai jaminan keamanan ini akan dilakukan dalam “koordinasi yang luar biasa erat, mengingat betapa tinggi pertaruhannya,” namun ini akan “berbeda dari pasal 5 perjanjian untuk membela Ukraina,” kata Leslie Vinjamuri, direktur program AS dan Amerika di lembaga kajian Chatham House kepada VOA.
Aksesi Swedia
Stoltenberg, Selasa (11/7) mengatakan KTT NATO “sudah bersejarah sebelum dimulai” setelah pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membuahkan terobosan dalam kebuntuan berbulan-bulan, di mana Erdogan menuduh Stockholm tidak berbuat cukup banyak untuk menindak keras cabang sebuah partai politiknya yang dianggap pemerintah Turki sebagai ekstremis.
Erdogan berjanji akan mendukung persetujuan bagi upaya Swedia di parlemen Turki. Sementara itu Hungaria, satu-satunya anggota NATO lainnya yang belum memberikan persetujuan dalam proses yang memerlukan kebulatan suara, diperkirakan akan mengikuti jejak Turki.
Biden, yang siap bertemu dengan Erdogan, Selasa malam (11/7) pada akhir hari pertama KTT, menyambut baik berita dukungan Turki untuk Swedia.
“Saya siap bekerja sama dengan Presiden (Turki Recep Tayyip) Erdogan dan (Turki) mengenai peningkatan pertahanan dan pencegahan di kawasan Euro-Atlantik,” kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dirilis dari Vilnius, di mana ia menghadiri KTT para pemimpin NATO. “Saya menunggu untuk menyambut PM Kristersson dan Swedia sebagai anggota ke-32 Sekutu NATO.”
Swedia dan Finlandia melamar bersama-sama sebagai anggota pada Mei lalu. Kedua negara Nordik itu menyebut dukungan rakyat yang melimpah untuk gagasan tersebut di tengah-tengah invasi Rusia terhadap Ukraina. Proses keanggotaan Finlandia tuntas pada April lalu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Selasa (11/7) mengatakan bahwa aksesi Swedia akan berdampak negatif terhadap keamanan Rusia.
Anggaran pertahanan dan Ukraina
KTT itu masih harus membahas beberapa isu penting dalam waktu singkat. Di antara isu itu adalah apakah para anggota dapat menyepakati, dan kemudian memenuhinya, komitmen untuk mengeluarkan sedikitnya dua persen dari Produk Domestik Bruto mereka untuk pertahanan. Sekarang ini, hanya tujuh anggota yang memenuhi target tersebut.
Agenda penting lainnya adalah ambisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Para sekutu pada tahun 2008 pada prinsipnya menyetujui hal itu akan terjadi tanpa menyiapkan jalur bagi keanggotaan Ukraina.
Stoltenberg Selasa mengatakan bahwa ia telah mengajukan paket dalam pertemuan informal para menteri luar negeri NATO pada Mei lalu yang mencakup penghapusan ketentuan untuk rencana aksi keanggotaan bagi upaya Ukraina menjadi anggota.
Biden terus terang mengakui tidak ada konsensus di dalam aliansi mengenai penerimaan Ukraina sebagai anggota. AS enggan memberikan keanggotaan dengan segera bagi Kyiv karena khawatir ini akan menyeret NATO ke dalam perang dengan Rusia. [uh/ab]
Forum