Tautan-tautan Akses

Sekjen NATO: Ukraina Suatu Hari akan Bergabung dengan Aliansi Militer Barat


Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berbicara dalam konferensi pers di markas NATO di Brussels, Belgia, pada 25 November 2022. (Foto: Reuters/Johanna Geron)
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berbicara dalam konferensi pers di markas NATO di Brussels, Belgia, pada 25 November 2022. (Foto: Reuters/Johanna Geron)

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, pada Selasa (29/11), bahwa Ukraina, yang sekarang tengah berjuang melawan invasi Rusia, suatu hari akan bergabung dengan aliansi militer Barat untuk menentang langsung Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Pintu NATO terbuka,” kata Stoltenberg dalam pertemuan para menteri luar negeri negara-negara anggota NATO di Bucharest, Rumania. Dia memperbarui komitmen untuk keanggotaan Ukraina yang pertama kali diajukan pada 2008 tetapi kemudian terhenti.

Dia mencatat bahwa Makedonia Utara dan Montenegro baru-baru ini bergabung dengan aliansi militer utama Barat pasca-Perang Dunia II itu, dan bahwa Swedia dan Finlandia juga akan segera melakukannya.

“Rusia tidak memiliki hak veto” terhadap negara-negara yang bergabung, kata Stoltenberg. “Kami mendukung itu juga, untuk keanggotaan Ukraina.”

“Presiden Putin tidak dapat menyangkal negara-negara berdaulat untuk membuat keputusan berdaulat yang bukan merupakan ancaman bagi Rusia,” kata mantan perdana menteri Norwegia itu. “Saya pikir yang dia takuti adalah demokrasi dan kebebasan, dan itulah tantangan utama baginya.”

Tetapi Ukraina tidak akan segera bergabung dengan NATO, yang berdasarkan piagam aliansi, kemungkinan akan mendorong angkatan bersenjata dari 30 negara anggota badan itu akan berhadapan langsung di medan perang melawan pasukan Rusia.

Hal itu akan menjadi komitmen yang jauh melampaui miliaran dolar bantuan militer dan kemanusiaan yang telah dikirim AS dan negara-negara sekutunya kepada pemerintah Kyiv untuk membantu para pejuang Ukraina mempertahankan negara mereka.

Di Bucharest, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan bahwa Amerika Serikat mengirimkan bantuan senilai $53 juta lagi ke Kyiv untuk mendukung pembelian peralatan jaringan listrik yang penting.

Rusia melancarkan serangan udara selama berminggu-minggu yang menarget infrastruktur Ukraina untuk melumpuhkan sistem listrik dan air di tengah musim dingin yang berlangsung di negara itu. [lt/em]

Forum

XS
SM
MD
LG