Tautan-tautan Akses

Sejumlah Saksi akan Hadiri Sidang Pemakzulan Trump di DPR AS


Fiona Hill, mantan pakar utama mengenai Rusia di Dewan Keamanan Nasional AS tiba di Gedung Capitol, Washington, D.C., 21 November 2019.
Fiona Hill, mantan pakar utama mengenai Rusia di Dewan Keamanan Nasional AS tiba di Gedung Capitol, Washington, D.C., 21 November 2019.

Setelah sejumlah kesaksian mengejutkan dalam sidang dengar keterangan mengenai pemakzulan di DPR AS, para legislator Kamis ini (21/11) akan mendengarkan kesaksian Fiona Hill, mantan pakar utama mengenai Rusia di Dewan Keamanan Nasional AS. Hill sebelumnya mengatakan kepada para investigator bahwa pencopotan mantan Duta Besar AS untuk Ukraina merupakan hasil kampanye yang dilakukan pengacara pribadi Presiden Donald Trump.

Juga dijadwalkan bersaksi David Holmes, diplomat karier yang menjadi penasihat politik di Kedutaan Besar AS di Ukraina, yang dalam kesaksian tertutupnya mengatakan ia mendengar percakapan telepon di mana Trump menanyai Duta Besar AS untuk Uni Eropa Gordon Sondland apakah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy akan menginvestigasi mantan Wakil Presiden AS Joe Biden.

Trump telah membantah tuduhan bahwa ia menahan hampir 400 juta dolar bantuan militer yang sangat diperlukan untuk Ukraina hingga Kiev berjanji untuk menginvestigasi Biden, salah satu pesaing utama Trump dalam pemilihan presiden 2020.

Sondland, Rabu (21/11) bersaksi bahwa ada quid pro quo atau permintaan dengan kompensasi tertentu antara Trump dan Ukraina.

Dalam pernyataan pembukanya, Sondland mengatakan para investigator pemakzulan “telah sering membingkai isu rumit ini dengan pertanyaan sederhana, Apakah ada quid pro quo? Sebagaimana saya katakan sebelumnya.. jawabannya adalah ya.”

Menurut Sondland, “bukan rahasia lagi” dan sejumlah pejabat senior dalam pemerintahan Trump mengetahui masalah itu, termasuk Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, penjabat Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney, dan mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton.

Sondland berbicara mengenai intrik panjang dan rumit di balik layar yang terjadi antara April, sewaktu Zelenskiy terpilih sebagai presiden, dan September, sewaktu bantuan untuk Ukraina akhirnya dikeluarkan setelah ditangguhkan selama 55 hari.

Sondland mengatakan ia bergabung dengan Menteri Energi Rick Perry dan utusan khusus Kurt Volker dalam mengikuti “perintah” Trump agar bekerja sama dengan pengacara presiden, Rudy Giuliani, yang menekan Ukraina untuk menyelidiki Biden dan dugaan campur tangan Ukraina dalam pemilu 2016 untuk membantu partai Demokrat. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG