Tautan-tautan Akses

Saudi Berencana Kerek Kapasitas Produksi Minyak


Para pejabat bursa Arab Saudi memperhatikan harga saham Saudi Aramco di Bursa Saham di Riyadh, Arab Saudi, 11 Desember 2019.
Para pejabat bursa Arab Saudi memperhatikan harga saham Saudi Aramco di Bursa Saham di Riyadh, Arab Saudi, 11 Desember 2019.

Arab Saudi mengatakan, Rabu (11/3), pihaknya berencana menaikkan kapasitas produksi minyak mentah untuk pertama kali selama lebih dari satu dasawarsa. Rencana itu diumumkan sehari setelah pengumuman kenaikan rekor pasokan minyak mentah untuk merebut pangsa pasar.

Kenaikan produksi tersebut sudah menghantam harga minyak pekan ini.

CEO Saudi Aramco Amin Nasser dalam pernyataannya mengatakan Kementerian Energi Arab Saudi sudah memerintahkan perusahaan minyak milik negara itu untuk menaikkan kapasitas produksi menjadi 13 juta dari 12 juta barel per hari (bph).

“Perusahaan mengerahkan upaya maksimum untuk menerapkan arahan ini secepatnya,” tambah Nasser. Tidak ada keterangan jangka waktu penerapan rencana-rencana tersebut, yang akan membutuhkan investasi miliaran dolar untuk meningkatkan kemampuan memproduksi minyak.

Selasa (10/3), Arab Saudi mengatakan akan menggenjot pasokan minyak mentahnya ke level rekor pada April untuk menantang Rusia dalam perang harga. Riyadh menepis usulan Moskow untuk menggelar perundingan baru untuk membatasi produksi dan mendorong harga.

Minyak jenis Brent diperdagangkan pada level $36.77 per barrel pada Rabu (11/3), turun 1,2 persen dari perdagangan sebelumnya.

Saudi Aramco mengatakan akan menaikan pasokan minyak pada April menjadi 12,3 juta bph atau 300 ribu bph di atas kapasitas produksi maksimum.

Perang harga antara dua produsen raksasa minyak, Arab Saudi dan Rusia, memicu penurunan harga minyak sebesar 25 persen pada Senin (9/3). Penurunan harga itu memicu aksi jual di Wall Street dan bursa saham lainnya yang sudah didera dampak wabah virus corona.

Moskow mengatakan perusahaan minyak Rusia mungkin akan menggenjot produksi hingga 300 ribu bph dan mungkin akan dinaikkan hingga 500 ribu bph. Pernyataan ini juga membuat nilai tukar rubel dan bursa saham jatuh. [ft/au]

Recommended

XS
SM
MD
LG