Tautan-tautan Akses

Sanksi Minyak Dianggap Sebagai Kunci Kendalikan Program Nuklir Korut


Warga Korea Utara memperhatikan berita tes peluncuran nuklir di layar televisi. (Foto:dok)
Warga Korea Utara memperhatikan berita tes peluncuran nuklir di layar televisi. (Foto:dok)

Apakah sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara akan dapat mengekang ambisi nuklir Pyongyang atau tidak, pakar mengenai Korea dan para pejabat pemerintahan Trump mengatakan membatasi impor minyak rezim Korea Utara merupakan satu langkah penting.

Setelah peledakan nuklir bawah tanah tanggal 3 September yang menurut Pyongyang adalah uji coba bom hidrogen yang sukses. Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat pekan ini menyetujui sanksi paling keras yang pernah diberlakukan terhadap Korea Utara. Sanksi itu dimaksudkan untuk semakin mengisolasi Korea Utara secara ekonomi dan mengurangi sumber daya yang digunakan rezim Pyongyang untuk mendanai kegiatan senjata nuklir yang dilarang.

Bagian terpenting dari paket sanksi terbaru ini adalah pembatasan impor produk minyak olahan. Beijing dan Moskow, dua pemasok utama Korea Utara, berkeras sebagian impor terus diperbolehkan – 2 juta barel per tahun, dan bukan larangan impor penuh minyak seperti yang diserukan pemerintahan Trump.

Banyak pihak yang kecewa karena menganggap sanksi PBB ini masih kurang keras, namun para pakar kebijakan mengemukakan pentingnya dukungan China pada sanksi yang menyangkut minyak terhadap Korea Utara, yang pertama untuk Beijing. [ds]

Recommended

XS
SM
MD
LG