Tautan-tautan Akses

10 WNI Tak Berada di Lokasi Kontak Senjata Tentara Filipina-Abu Sayyaf


Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (VOA/Fathiyah).
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (VOA/Fathiyah).

Sepuluh warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf tidak berada di lokasi ketika tentara Filipina menyerbu markas kelompok itu di Basilan, Filipina Selatan.

Dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri Senin siang (11/4), Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan kesepuluh warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf sejak akhir Maret lalu, masih belum diketahui keberadaannya karena ketika tentara Filipina menyerbu lokasi itu dan melakukan kontak senjata, kesepuluhnya tidak ditemukan.

Namun, berdasarkan informasi yang diterima dari sejumlah pihak, termasuk otorita Filipina, Menlu Marsudi menyatakan kesepuluh warga negara Indonesia itu berada dalam kondisi baik.

"Dari informasi yang kita peroleh sejauh ini dengan berbagai pihak masuk informasi terakhir dari otoritas Filipina, sepuluh saudara-saudara kita tersebut tidak berada di wilayah Basilan. Dan terinformasi pukul 12 siang tadi sebelum saya melakukan press briefing ini kami masih memperoleh informasi bahwa kondisi ABK masih dalam (keadaan) baik," ungkap Retno.

10 WNI Tak Berada di Lokasi Kontak Senjata Tentara Filipina-Abu Sayyaf
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:29 0:00

Sepuluh warga negara Indonesia yang merupakan awak dua kapal yaitu kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang sedang melakukan perjalanan dari Sungai Putting di Kalimantan Selatan menuju ke Batangas di Filipina Selatan, dibajak dan kesepuluh awak disandera pertengahan Maret lalu.

Sejak informasi penyanderaan ini diketahui pemerintah Indonesia, pihak Kementerian Luar Negeri telah melakukan kontak dengan berbagai pihak. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga memberi perhatian sangat besar terhadap upaya membebaskan kesepuluh warga tersebut, termasuk memberi arahan dan penguatan koordinasi.

Dalam konferensi pers Senin siang, Retno Marsudi juga menyampaikan belasungkawa kepada otoritas Filipina dengan tewasnya 18 tentara Filipina dalam kontak senjata dengan kelompok Abu Sayyaf tersebut. Belum termasuk 53 tentara yang luka-luka. Dalam kontak senjata itu diketahui bahwa sedikitnya lima anggota kelompok militan itu juga tewas.

Lebih jauh, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyatakan pasukan TNI hingga sekarang ini belum dapat memasuki wilayah Filipina karena masih terbentur konstitusi negara itu. Menurutnya, Filipina mempunyai konsitusi yang secara garis besar menyatakan bahwa pelibatan angkatan bersenjata asing di dalam wilayah Filipina diatur oleh sebuah perjanjian.

"Untuk kita bisa masuk ke Filipina itu kita terhadap dengan Undang-undangnya. Semua opsi, komunikasi masih kita bahas dengan pihak pemerintah Filipina yang terbaik untuk kita bisa lakukan untuk para sepuluh WNI yang tersandera," kata Arrmanatha.

Mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah atau "JI", Nasir Abbas (VOA/Yoanes).
Mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah atau "JI", Nasir Abbas (VOA/Yoanes).

Dalam kesempatan terpisah, pengamat terorisme yang juga mantan anggota Jamaah Islamiyah – Nasir Abbas – mengatakan masih ada harapan kesepuluh warga Indonesia disandera Abu Sayyaf itu bisa dibebaskan dengan selamat.

"Keuntungan Indonesia adalah Indonesia pernah membantu umat Islam di sana. Itu menjadi kenangan mereka. Kedua Indonesia juga muslim, sama seperti mereka," ujar Nasir.

Sebelumnya, Kepala Badan Inteljen Negara – Sutiyoso – mengatakan “pembajak meminta uang tebusan 50 juta peso atau sekitar 14,3 milyar rupiah untuk membebaskan ke-10 sandera”. Hingga kini belum jelas apakah Indonesia – baik pemilik kapal maupun otorita berwenang – akan memenuhi tuntutan uang tebusan itu atau tidak.

Abu Sayyaf adalah kelompok separatis Islam yang berbasis di bagian selatan Filipina, seperti Jolo, Basilan dan Mindanao. Sejak April 2000, mereka melakukan belasan kali aksi pengeboman, penculikan dan pembunuhan. Kelompok Abu Sayyaf diketahui sudah berbaiat kepada ISIS. [fw/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG