Tautan-tautan Akses

Ritel Barat Hengkang, Rusia Lirik Merek Negara-Negara Timur Sebagai Pengganti


Orang-orang berjalan melewati toko pengecer Apple "re:Store" yang tutup di sebuah mal di Omsk, Rusia 2 Maret 2022. (Foto: REUTERS/Alexey Malgavko)
Orang-orang berjalan melewati toko pengecer Apple "re:Store" yang tutup di sebuah mal di Omsk, Rusia 2 Maret 2022. (Foto: REUTERS/Alexey Malgavko)

The Russian Council of Shopping Centres atau Dewan Pusat Perbelanjaan Rusia (RCSC) pada Jumat (25/3) mengatakan Rusia melirik China, India, Iran dan Turki untuk menutup kesenjangan akibat hengkangnya perusahaan-perusahaan ritel Barat. Hal tersebut terjadi di saat Rusia bergulat menemukan cara mengatasi meluasnya isolasi saat menghadapi sanksi negara-negara Barat.

Dewan Pusat Perbelanjaan Rusia (RCSC) – sebuah organisasi yang mewakili pengembang, pemilik pusat perbelanjaan dan operator rantai ritel – mengatakan sedang bernegosiasi dengan perwakilan terkait di empat negara untuk menemukan alternatif pengganti merek-merek barat.

"Daftar perusahaan asing yang untuk sementara berhenti beroperasi di Rusia telah dikirimkan kepada mereka sehingga padanan yang sesuai dapat ditemukan," menurut sebuah pernyataan di situs web RCSC.

"Seiring waktu, ini akan membantu melengkapi atau sepenuhnya mengganti barang dari merek yang sudah tidak berfungsi dengan yang memiliki kualitas dan desain yang serupa."

Belasan merek-merek ternama telah menutup sementara operasi mereka atau memilih hengkang dari Rusia sejak negara itu mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari. Moskow menyebut aksinya tersebut sebagai operasi khusus.

Sanksi-sanksi telah menghambat rantai pasokan dan memicu sebagian warga Rusia melakukan pembelian secara berlebihan. Akibatnya terjadi kekurangan obat-obatan dan gula. Percepatan inflasi mendongkrak harga lebih mahal lagi.

Dalam pertemuan RCSC dengan lebih dari 100 pelaku pasar, dibahas tantangan yang dihadapi pengecer Rusia. RCSC mengutip Igor Maltinsky, Direktur Pengembangan di Melon Fashion Group, yang mengatakan tantangan utama perusahaan ritel domestik adalah pertumbuhan biaya produksi yang tidak terkendali, karena peningkatan besar dalam biaya pengadaan dan logistik, serta banyak faktor terkait lainnya. [ah/em]

XS
SM
MD
LG