Pejabat Rwanda menyambut baik penangkapan Agathe Habyarimana, janda bekas presiden Rwanda dan tersangka pengatur genosida tahun 1994.
Menteri Kehakiman Rwanda Tharcisse Karugarama menyebut penangkapan itu pertanda baik, dan menunjukkan bahwa jangkauan hukum akhirnya berhasil.
Pihak berwenang Perancis menangkap bekas ibu negara Rwanda itu dekat di rumahnya dekat Paris hari Selasa dengan surat perintah penangkapan. Ia kemudian dibebaskan namun diperintahkan untuk melapor secara berkala kepada seorang hakim.
Pejabat Perancis mengatakan mereka menunggu permintaan ekstradisi dari Rwanda.
Pejabat dan kelompok-kelompok korban yang selamat di Rwanda mengatakan Agathe Habyarimana adalah salah satu dari otak genosida, di mana ekstremis Hutu membunuh sekitar 800 ribu orang.
Kematian suami Habyarimana, Presiden Juvenal Habyarimana dianggap sebagai pemicu pembunuhan masal tersebut.
