Tautan-tautan Akses

Rusia Sambut Keputusan IOC Izinkan Atlet Bebas Doping Bertanding di Olimpiade Rio


Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko berbicara kepada pers di Moskow, Rusia, hari Minggu (24/7).
Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko berbicara kepada pers di Moskow, Rusia, hari Minggu (24/7).

Para pejabat olahraga, atlet dan warga Rusia biasa hari Minggu (24/7) bergembira setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan tidak akan melarang seluruh tim Rusia bertanding dalam pesta olahraga Olimpiade di Rio de Janeiro bulan depan.

IOC sedang mempertimbangkan hukuman terberat bagi Rusia setelah muncul laporan yang mengungkap kasus doping luas di kalangan atlet Rusia yang tampaknya didukung pemerintah negara itu.

Tetapi setelah diskusi panjang hari Minggu, komite menyatakan akan menerapkan keadilan bagi atlet secara individual dan atlet-atlet yang bebas doping akan dapat bertanding jika mereka memenuhi kriteria terberat yang ditetapkan.

Rakyat Rusia bergembira dan lega setelah mengetahui bahwa seluruh tim mereka tidak akan dilarang bertanding dalam Olimpiade musim panas mendatang. Banyak di antara mereka yang mengatakan ancaman larangan itu merupakan permainan politik yang bertujuan untuk merongrong Rusia.

Sergei, seorang wisatawan di Sochi yang berasal dari St. Petersburg berpendapat, “Saya yakin mereka akan diizinkan bertanding. Ini semua permainan politik.”

Sementara itu Alexander Skalin, warga Moskow, mengatakan, “Ada sejumlah atlet yang baik dalam tim olahraga Olimpiade musim panas Rusia. Melarang mereka dalam pesta Olimpiade di Rio adalah rencana Amerika, karena Rusia adalah pesaing utama mereka. Ini semua dimaksudkan untuk menyingkirkan atlet Rusia sehingga atlet-atlet Amerika dapat menduduki tempat-tempat teratas.”

“Sebelum masalah Krimea, tak seorang pun memperhatikan skandal-skandal ini. Begitu Krimea dianeksasi Rusia, semua orang mulai menyalahkan Rusia dengan semua jenis pelanggaran," kata Seorang warga Moskow lainnya, Vladimir Lunev.

Keikutsertaan Rusia dalam Olimpiade Rio menjadi pertanyaan setelah Badan Antidoping Dunia (WADA) pekan lalu meminta agar negara itu dilarang mengikuti Olimpiade, mengingat ada bukti mengenai doping luas yang disponsori negara di kalangan atlet Rusia pada Olimpiade musim dingin tahun 2014 di Sochi.

Atlet-atlet atletik Rusia telah dilarang mengikuti kompetisi internasional, tetapi IOC memutuskan tidaklah adil menghukum atlet-atlet lain yang tidak melarang ketentuan apapun.

“Setiap orang berhak mendapatkan keadilan secara individu," ujar Thomas Bach, presiden IOC.

Tetapi atlet-atlet Rusia akan diizinkan bertanding jika mereka lolos dari kriteria terberat yang ditetapkan.

Thomas Bach menambahkan, “Federasi-federasi olahraga internasional akan melakukan analisis individual terhadap catatan antidoping masing-masing atlet, berdasarkan tes internasional yang andal saja. Ini artinya tes-tes yang dilakukan Rusia tidak akan dipertimbangkan. Tidak seperti komite Olimpiade nasional lainnya, tak satupun atlet Rusia yang pernah mendapat sanksi doping yang akan diizinkan bertanding dalam Olimpiade Rio 2016, meskipun ia telah menjalani sanksinya."

Tetapi bagi Rusia, itu lebih baik daripada larangan terhadap seluruh tim.

"Kami sangat paham bahwa Komite Olimpiade harus sama-sama mempertimbangkan antara menerapkan tanggungjawab kolektif dan hak-hak atlet secara individu,” kata Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko.

Rakyat Rusia berharap besar atlet-atlet mereka akan sukses dalam Olimpiade Rio bulan depan. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG