Tautan-tautan Akses

Rusia Salahkan AS atas Tabrakan Kendaraan Militer di Suriah


Seorang tentara AS berdiri di atas kendaraan militer di Darbasiyah, Suriah, 29 April 2017. (Foto: dok).
Seorang tentara AS berdiri di atas kendaraan militer di Darbasiyah, Suriah, 29 April 2017. (Foto: dok).

Militer Rusia, Kamis (27/8), menyalahkan pasukan AS atas tabrakan kendaraan militer kedua negara di timur laut Suriah, sehari sebelumnya.

Sejumlah pejabat AS, Rabu (26/8), mengatakan, sebuah truk militer Rusia menabrak bagian samping kendaraan militer AS dekat Dayrick. Saat peristiwa terjadi, kata mereka, dua helikopter Rusia terbang di atasnya dan salah satunya bahkan hanya berjarak 20 meter dari kendaraan AS. Insiden itu mencederai empat tentara AS.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Ullyot, dalam sebuah pernyataan, menyalahkan truk Rusia atas aksi-aksinya yang tidak profesional dan membahayakan, yang melanggar protokol peredaan ketegangan antara kedua negara.

Dalam sebuah pernyataan, Kamis (27/8), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Jenderal Valery Gerasimov, Kepala Staf Militer Rusia, melangsungkan pembicaraan telepon dengan Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS Jenderal Mark Milley, Rabu (26/8), untuk membahas insiden tersebut.

Dalam pembicaraan itu, Gerasimov menyatakan militer Rusia sebelumnya telah memberitahu koalisi pimpinan AS mengenai rute konvoi militernya. “Meski telah melakukan itu, pasukan AS berusaha memblokir konvoi patrolI itu,” kata pernyataan kementerian itu. “Sebagai tanggapan, militer Rusia mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasinya sehingga bisa memenuhi kewajibannya.

Militer Rusia berada di Suriah untuk membantu Presiden Bashar Assad merebut kembali sebagian besar wilayah negara itu menyusul perang saudara yang sangat menyengsarakan. Militer Rusia tidak menyukai keberadaan pasukan AS di Suriah yang dikerahkan di sana untuk memerangi ISIS. Mereka menyerukan agar pasukan AS ditarik mundur. Meski ada beberapa insiden lain baru-baru ini, antara pasukan Amerika dan pasukan Rusia di wilayah timur Suriah, para pejabat AS menggambarkan insiden terbaru sebagai yang paling serius.

Rusia dan AS telah memiliki protokol peredaan ketegangan untuk mencegah bentrokan militer dan insiden-insiden lain. Para komandan militer antara kedua negara telah beberapa kali melangsungkan pertemuan yang ditujukan untuk menghindari kesalahpahaman. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG