Tautan-tautan Akses

Rusia Menarget Ukraina dengan Serangan Rudal


Asap mengepul setelah serangan Rusia di pinggiran Bakhmut, Ukraina, Selasa, 27 Desember 2022. (Foto: AP/Libkos)
Asap mengepul setelah serangan Rusia di pinggiran Bakhmut, Ukraina, Selasa, 27 Desember 2022. (Foto: AP/Libkos)

Rusia menyerang Ukraina dengan serentetan rudal hari Kamis (29/12), termasuk yang menargetkan ibu kota, Kyiv, dan kota Kharkiv.

Militer Ukraina menyatakan menembak jatuh 54 dari 69 rudal yang ditembakkan Rusia.

“Kebiadaban yang tak masuk akal. Hanya itu kata-kata yang terpikirkan melihat Rusia meluncurkan serangan rudal lain ke kota-kota Ukraina yang damai menjelang Tahun Baru,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam cuitannya. “Tidak ada ‘netralitas’ dalma menghadapi kejahatan perang massa seperti ini. Berpura-pura ‘netral’ sama saja dengan memihak Rusia.”

Serangan itu memicu dibunyikannya sirene serangan udara di seluruh penjuru negara itu. Para pejabat Ukraina mengatakan sistem pertahanan udara mampu menjatuhkan rudal yang datang.

Pembantu presiden Ukraina Miykhailo Podolyak mencuit bahwa Rusia meluncurkan sedikitnya 120 rudal “untuk menghancurkan infrastruktur penting dan membunuh warga sipil secara besar-besaran.”

Serangan itu memicu dibunyikannya sirene udara di seluruh penjuru negara itu. Para pejabat Ukraina mengatakan sistem pertahanan udara mampu menjatuhkan rudal yang datang.

Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov melaporkan sejumlah ledakan di kotanya dan mengatakan pihak berwenang sedang menentukan apa saja yang dihantam rudal itu dan apakah ada korban.

Asap mengepul setelah serangan Rusia di pinggiran Bakhmut, Ukraina, Selasa, 27 Desember 2022. (Foto: AP/Libkos)
Asap mengepul setelah serangan Rusia di pinggiran Bakhmut, Ukraina, Selasa, 27 Desember 2022. (Foto: AP/Libkos)

Rusia telah berulang kali menggunakan rudal untuk menarget kota-kota Ukraina, termasuk serangan yang telah menghancurkan berbagai fasilitas infrastruktur penting.

“Pada satu saat, teroris Rusia akan kehabisan rudal, tetapi Ukraina tidak akan kehabisan keberanian, pengabdian pada kebebasan dan demokrasi dan kecintaan pada negara kami,” kata duta besar Ukraina untuk AS Oksana Markarova, dalam cuitan hari Kamis (29/12).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengusulkan 10 butir rencana perdamaian yang meminta Rusia agar mengakui wilayah Ukraina dan menarik pasukannya.

Kremlin mengulangi penolakan atas proposal itu hari Rabu, mengukuhkan sikapnya bahwa Ukraina harus menerima aneksasi yang diklaim Rusia pada September lalu setelah referendum yang oleh Ukraina serta sebagian besar negara lain ditolak dan dianggap palsu. Empat daerah Ukraina itu mencakup Luhansk dan Donetsk di bagian timur, serta Kherson dan Zaporizhzhia di bagian selatan.

“Tidak mungkin ada rencana perdamaian bagi Ukraina yang tidak mempertimbangkan kenyataan hari ini terkait wilayah Rusia, dengan masuknya empat daerah ke Rusia,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov hari Rabu. “Rencana yang tidak mempertimbangkan realitas ini tidak mungkin damai.”

Juga Rabu, Zelenskyy berpidato di parlemen Ukraina dalam sidang tertutup. Ia mendesak para legislator agar tetap bersatu melawan agresi Rusia, seraya memuji warga Ukraina karena memimpin Barat untuk “tersadar kembali.”

“Warna nasional kita sekarang ini merupakan simbol internasional mengenai keberanian dan kegigihan seluruh dunia,” katanya dalam pidato selama 45 menit, pidato terakhirnya tahun ini.

“Di negara mana pun, di benua mana pun, sewaktu Anda melihat biru dan kuning, Anda tahu ini adalah mengenai kebebasan. Mengenai orang-orang yang tidak menyerah, yang bangkit, yang mempersatukan dunia, dan yang akan menang,” katanya.

Zelenskyy mengatakan dunia telah melihat bahwa kebebasan dapat dirayakan dengan kemenangan Ukraina di medan tempur, dan ia berterima kasih kepada militer Ukraina.

Zelenskyy mencatat Ukraina telah membebaskan 1.456 tahanan perang sejak invasi Rusia 10 bulan silam. Rusia diyakini memiliki ribuan orang Ukraina yang menjadi tahanan perang, meskipun angka sesungguhnya tidak diketahui. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG