Tautan-tautan Akses

Rusia, China Batal Hadiri Perundingan Program Nuklir Iran


Markas PBB di Wina, tempat penyelengaraan perundingan program nuklir Iran (Foto: dok).
Markas PBB di Wina, tempat penyelengaraan perundingan program nuklir Iran (Foto: dok).

Ketidakhadiran Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menarik perhatian mengingat adanya isu dari Perancis bahwa Rusia bergeser dari sikap-bersama dalam berunding dengan Iran.

Keputusan para menteri luar negeri Rusia dan China tidak hadir dalam perundingan program nuklir Iran akhir pekan ini, semakin menjauhkan harapan perundingan yang macet itu untuk dapat menghasilkan kesepakatan tanggal 20 bulan ini.

Namun ketidakhadiran Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menarik perhatian mengingat adanya isu dari Perancis bahwa Rusia bergeser dari sikap-bersama dalam berunding dengan Iran. Bisa juga mencerminkan pengakuan bahwa kedua pihak – Barat dan Iran - terlalu berbeda jauh sehingga perundingan perlu diperpanjang.

Para diplomat yang hadir dalam perundingan nuklir Iran mengatakan Iran tetap menolak upaya membatasi kegiatan nuklir yang bisa digunakan untuk membuat senjata, sementara waktu semakin mendekati tenggat waktu 20 Juli untuk kesepakatan.

Sementara para pakar bertemu hari Senin (7/7), dua diplomat mengatakan bahwa konsep perjanjian masih kosong, mencerminkan perbedaan pendapat mengenai pembatasan yang bisa diterima Iran sebagai imbalan atas diakhirinya sanksi.

Hambatan terbesar tetap pengayaan uranium, yang mampu membuat bahan bakar reaktor dan juga inti senjata nuklir.

XS
SM
MD
LG