Orang pergi ke pegadaian dengan membawa barang untuk dijual atau mendapat pinjaman jangka pendek. Di Amerika terdapat sekitar 10.000 rumah gadai.
Dalam beberapa tahun ini bisnis pegadaian semakin ramai. Itu karena banyak lembaga keuangan pemberi kredit semakin hati-hati memberi pinjaman. Mereka hanya mau berbisnis dengan orang yang punya peringkat kredit bagus atau punya pekerjaan bergaji tinggi. Padahal, peringkat kredit orang yang sangat membutuhkan pinjaman justru buruk. Orang-orang dalam situasi itulah yang umumnya beralih ke pegadaian.
Pegadaian tidak menuntut orang yang membutuhkan pinjaman untuk punya pekerjaan atau peringkat kredit baik guna mendapat pinjaman. Pegadaian hanya perlu barang berharga dari orang itu sebagai jaminan.
Selain itu, bank atau pemberi pinjaman umumnya membutuhkan beberapa hari sampai beberapa minggu untuk memroses kredit dan memberi uang. Berbeda dengan rumah gadai yang hanya perlu beberapa menit untuk memberi pinjaman, sejumlah uang yang didasarkan pada nilai jual objek yang digadaikan, tanpa menanyakan pekerjaan maupun sejarah kredit orang tersebut.
Banyak pegadaian mengkhususkan diri pada perhiasan. Tetapi, umumnya mereka bersedia menerima barang apapun yang berharga, termasuk komputer, alat musik, senjata, koin-koin kuno atau barang antik. Barang-barang itulah yang menjadi "jaminan" pinjaman. Jika pinjaman tidak dikembalikan, barang jaminan itu bisa dijual.
Peminjam uang bisa mendapatkan kembali, atau istilahnya menebus, barang jaminan dengan mengembalikan pinjaman ditambah bunga dan biaya administrasi yang disepakati. Kalau belum bisa mengembalikan pinjaman, boleh membayar bunga saja, tetapi barang jaminan tetap di pegadaian sampai waktu yang disepakati.
Asosiasi Pegadaian Nasional Amerika adalah kelompok perdagangan nasional yang mewakili rumah-rumah gadai. Asosiasi itu menyebut pegadaian sebagai "salah satu lembaga keuangan tertua." Konsep pegadaian sudah beroperasi sejak 3.000 tahun lalu di Tiongkok serta Yunani dan Romawi kuno.
Pegadaian, besar atau kecil, bersih atau kotor, sarat kisah. Itulah sebabnya acara televisi seperti "Pawn Stars" di History Channel begitu popular. Acara itu tentang keluarga pemilik rumah gadai di Las Vegas, Nevada. Kini banyak turis di kota judi itu, yang menyempatkan diri datang ke rumah gadai yang beroperasi sejak tahun 1981 dan buka 24 jam setiap hari tersebut. Rumah gadai itu memberi pinjaman mulai dari sedolar hingga satu juta dolar.
Kepopuleran Pawn Stars mendorong stasiun televisi lain menayangkan acara serupa, "Hard Core Pawn," di jaringan TruTV. Acara itu menampilkan kegiatan pemilik pegadaian dan anak-anaknya yang sudah dewasa di rumah gadai besar di Detroit, Michigan. Kedua acara tersebut paling banyak ditonton.
Beberapa pemilik rumah gadai mengatakan kedua acara televisi itu membuat orang melirik pegadaian guna mendapat pinjaman secara cepat dengan menggadaikan barang. Tetapi, ada pula yang menilai kedua acara itu menyesatkan karena lebih sering menunjukkan orang menjual barang.
Menanggapi hal itu, pemilik pegadaian mengatakan mereka membuat lebih banyak uang dengan memberi pinjaman daripada membeli barang dan menjualnya lagi. Mereka mengakui ada orang yang datang untuk menjual barang, bahkan, ada yang kemudian menggadaikan barang yang semula hendak dijual.
Asosiasi Pegadaian Nasional Amerika sedang meningkatkan citra industri tersebut. Mereka mengingatkan, pegadaian harus mematuhi banyak peraturan federal, negara bagian maupun lokal. Asosiasi itu memberi pelatihan kepada anggotanya tentang cara mematuhi aturan-aturan itu, dan mendesak pemilik rumah gadai untuk berbisnis dengan jujur. Asosiasi itu juga berusaha membina hubungan baik dengan aparat pemerintah dan penegak hukum.
Kevin Prochaska, ketua Asosiasi Pegadaian Nasional Amerika, memiliki 13 pegadaian di Texas. Ia mengatakan 60-70 persen bisnisnya adalah memberi pinjaman atas perhiasan. Tampaknya, kata Prochaska, pegadaian menghasilkan banyak uang, tetapi sebenarnya banyak biaya yang harus dikeluarkan.
Pegadaian juga ada di daerah-daerah yang dibilang kaya di Amerika. Tetapi itu adalah pengecualian. Faktanya, pegadaian umumnya tersebar di kawasan miskin. Kebanyakan orang yang menggadaikan barang tidak punya uang maupun tabungan.
Tidak semua orang percaya rumah gadai melayani dengan baik. Pengecam menuduh pegadaian memanfaatkan orang miskin dengan memberi bunga yang sangat tinggi. Pemilik rumah gadai membantah hal itu dengan mengatakan tingginya bunga akibat tingginya biaya administrasi, termasuk keamanan dan penyimpanan. Menurut mereka, menggadaikan barang mungkin lebih murah daripada ketiadaan listrik atau pemanas.
Pengecam lain menuding pegadaian memanfaatkan ketidaktahuan orang, dengan merendahkan harga barang. Tetapi hal sebaliknya juga terjadi. Orang yang hendak menggadaikan barang kadang mengarang kisah dan menyatakan harga barangnya jauh lebih tinggi dari nilai sebenarnya. Itu sebabnya pemilik rumah gadai harus tahu banyak tentang berbagai hal. Mereka harus mampu menaksir usia barang, serta mengetahui apakah barang itu berharga atau tidak.
Dalam beberapa tahun ini bisnis pegadaian semakin ramai. Itu karena banyak lembaga keuangan pemberi kredit semakin hati-hati memberi pinjaman. Mereka hanya mau berbisnis dengan orang yang punya peringkat kredit bagus atau punya pekerjaan bergaji tinggi. Padahal, peringkat kredit orang yang sangat membutuhkan pinjaman justru buruk. Orang-orang dalam situasi itulah yang umumnya beralih ke pegadaian.
Pegadaian tidak menuntut orang yang membutuhkan pinjaman untuk punya pekerjaan atau peringkat kredit baik guna mendapat pinjaman. Pegadaian hanya perlu barang berharga dari orang itu sebagai jaminan.
Selain itu, bank atau pemberi pinjaman umumnya membutuhkan beberapa hari sampai beberapa minggu untuk memroses kredit dan memberi uang. Berbeda dengan rumah gadai yang hanya perlu beberapa menit untuk memberi pinjaman, sejumlah uang yang didasarkan pada nilai jual objek yang digadaikan, tanpa menanyakan pekerjaan maupun sejarah kredit orang tersebut.
Banyak pegadaian mengkhususkan diri pada perhiasan. Tetapi, umumnya mereka bersedia menerima barang apapun yang berharga, termasuk komputer, alat musik, senjata, koin-koin kuno atau barang antik. Barang-barang itulah yang menjadi "jaminan" pinjaman. Jika pinjaman tidak dikembalikan, barang jaminan itu bisa dijual.
Peminjam uang bisa mendapatkan kembali, atau istilahnya menebus, barang jaminan dengan mengembalikan pinjaman ditambah bunga dan biaya administrasi yang disepakati. Kalau belum bisa mengembalikan pinjaman, boleh membayar bunga saja, tetapi barang jaminan tetap di pegadaian sampai waktu yang disepakati.
Asosiasi Pegadaian Nasional Amerika adalah kelompok perdagangan nasional yang mewakili rumah-rumah gadai. Asosiasi itu menyebut pegadaian sebagai "salah satu lembaga keuangan tertua." Konsep pegadaian sudah beroperasi sejak 3.000 tahun lalu di Tiongkok serta Yunani dan Romawi kuno.
Pegadaian, besar atau kecil, bersih atau kotor, sarat kisah. Itulah sebabnya acara televisi seperti "Pawn Stars" di History Channel begitu popular. Acara itu tentang keluarga pemilik rumah gadai di Las Vegas, Nevada. Kini banyak turis di kota judi itu, yang menyempatkan diri datang ke rumah gadai yang beroperasi sejak tahun 1981 dan buka 24 jam setiap hari tersebut. Rumah gadai itu memberi pinjaman mulai dari sedolar hingga satu juta dolar.
Kepopuleran Pawn Stars mendorong stasiun televisi lain menayangkan acara serupa, "Hard Core Pawn," di jaringan TruTV. Acara itu menampilkan kegiatan pemilik pegadaian dan anak-anaknya yang sudah dewasa di rumah gadai besar di Detroit, Michigan. Kedua acara tersebut paling banyak ditonton.
Beberapa pemilik rumah gadai mengatakan kedua acara televisi itu membuat orang melirik pegadaian guna mendapat pinjaman secara cepat dengan menggadaikan barang. Tetapi, ada pula yang menilai kedua acara itu menyesatkan karena lebih sering menunjukkan orang menjual barang.
Menanggapi hal itu, pemilik pegadaian mengatakan mereka membuat lebih banyak uang dengan memberi pinjaman daripada membeli barang dan menjualnya lagi. Mereka mengakui ada orang yang datang untuk menjual barang, bahkan, ada yang kemudian menggadaikan barang yang semula hendak dijual.
Asosiasi Pegadaian Nasional Amerika sedang meningkatkan citra industri tersebut. Mereka mengingatkan, pegadaian harus mematuhi banyak peraturan federal, negara bagian maupun lokal. Asosiasi itu memberi pelatihan kepada anggotanya tentang cara mematuhi aturan-aturan itu, dan mendesak pemilik rumah gadai untuk berbisnis dengan jujur. Asosiasi itu juga berusaha membina hubungan baik dengan aparat pemerintah dan penegak hukum.
Kevin Prochaska, ketua Asosiasi Pegadaian Nasional Amerika, memiliki 13 pegadaian di Texas. Ia mengatakan 60-70 persen bisnisnya adalah memberi pinjaman atas perhiasan. Tampaknya, kata Prochaska, pegadaian menghasilkan banyak uang, tetapi sebenarnya banyak biaya yang harus dikeluarkan.
Pegadaian juga ada di daerah-daerah yang dibilang kaya di Amerika. Tetapi itu adalah pengecualian. Faktanya, pegadaian umumnya tersebar di kawasan miskin. Kebanyakan orang yang menggadaikan barang tidak punya uang maupun tabungan.
Tidak semua orang percaya rumah gadai melayani dengan baik. Pengecam menuduh pegadaian memanfaatkan orang miskin dengan memberi bunga yang sangat tinggi. Pemilik rumah gadai membantah hal itu dengan mengatakan tingginya bunga akibat tingginya biaya administrasi, termasuk keamanan dan penyimpanan. Menurut mereka, menggadaikan barang mungkin lebih murah daripada ketiadaan listrik atau pemanas.
Pengecam lain menuding pegadaian memanfaatkan ketidaktahuan orang, dengan merendahkan harga barang. Tetapi hal sebaliknya juga terjadi. Orang yang hendak menggadaikan barang kadang mengarang kisah dan menyatakan harga barangnya jauh lebih tinggi dari nilai sebenarnya. Itu sebabnya pemilik rumah gadai harus tahu banyak tentang berbagai hal. Mereka harus mampu menaksir usia barang, serta mengetahui apakah barang itu berharga atau tidak.
