Tautan-tautan Akses

Rujukan Pemeriksaan Kanker Naik Setelah Pandemi


Jacob Marquez, koordinator penelitian klinis di Knight Cancer Institute di Oregon Health & Science University di Portland, mengambil darah peserta studi klinis David Parker pada 14 Maret 2022. (Foto: AP)
Jacob Marquez, koordinator penelitian klinis di Knight Cancer Institute di Oregon Health & Science University di Portland, mengambil darah peserta studi klinis David Parker pada 14 Maret 2022. (Foto: AP)

Pejabat kesehatan Inggris mengatakan 2,7 juta orang telah dirujuk untuk melakukan pemeriksaan kanker selama setahun terakhir setelah adanya penurunan selama pandemi pada tahun 2020.

Penutupan wilayah yang disebabkan pandemi virus corona telah menyebabkan rujukan kanker tertunda di Inggris.

Hingga 2,7 juta orang dirujuk untuk pemeriksaan kanker menurut Badan Layanan Kesehatan Inggris NHS selama setahun terakhir, setelah penurunan besar pada tahun 2020 selama pandemi, menurut data NHS Inggris.

Rujukan bagi pasien yang diduga mengidap kanker masih sekitar 116% daripada masa sebelum pandemi, dan jumlahnya meningkat dari 2,4 juta menjadi 2,6 juta lebih.

Jumlah orang yang menjalani pengobatan kanker meningkat 2.000 sejak Maret 2020.

Seorang anak yang menderita kanker darah (Leukemia) menerima perawatan di bangsal onkologi sebuah rumah sakit di ibukota Yaman Sanaa, pada Hari Kanker Sedunia, pada 4 Februari 2021.(Foto: AFP)
Seorang anak yang menderita kanker darah (Leukemia) menerima perawatan di bangsal onkologi sebuah rumah sakit di ibukota Yaman Sanaa, pada Hari Kanker Sedunia, pada 4 Februari 2021.(Foto: AFP)

NHS telah meningkatkan berbagai cara agar orang dapat didiagnosis, dengan meluncurkan tempat tes lengkap, klinik keliling dan layanan telepon hotline untuk meningkatkan diagnosis dan perawatan dini.

Namun hal itu sudah terlambat bagi Louise Allan, seorang pasien kanker yang didiagnosis menderita kanker stadium empat selama pandemi. Dokternya mengatakan bahwa mereka tidak dapat merawatnya karena layanan dikurangi untuk mengatasi COVID-19. Ia harus menunggu selama tujuh bulan sebelum dokter dapat menangani penyakitnya.

"Ketika Anda menderita kanker, Anda terus menerus berpikir, sejauh mana penyebarannya? Dan Anda tahu, Anda merasa khawatir terus menerus. Sungguh. Saya menjadi rapuh untuk sementara waktu. Walau saya berjuang melawannya, saya tetap merasa hampa," katanya.

Eve Byrne, Direktur Advokasi badan amal the Macmillan Cancer Support mengatakan, akses ke perawatan belum cukup cepat.

"Orang-orang telah terdaftar dalam sistem untuk pemeriksaan kanker. Namun jika mereka memang mengidap kanker, mereka tidak mendapat perawatan sesegera mungkin seperti yang seharusnya," ujarnya.

Selain untuk meningkatkan kesadaran, kampanye penyuluhan kanker pemerintah melalui TV menjanjikan akan melakukan rencana kanker dalam jangka sepuluh tahun dengan rekor investasi yang sangat dibutuhkan untuk memangkas waktu menunggu.

Pasien kanker Deborah Charles terbaring di dalam tabung pemindai pencitraan resonansi magnetik selama pemeriksaan MRI payudaranya di Rumah Sakit Universitas Georgetown di Washington. (Foto: REUTERS/Jim Bourg)
Pasien kanker Deborah Charles terbaring di dalam tabung pemindai pencitraan resonansi magnetik selama pemeriksaan MRI payudaranya di Rumah Sakit Universitas Georgetown di Washington. (Foto: REUTERS/Jim Bourg)

Direktur Klinis untuk Kanker NHS Inggris, Professor Peter Johnson mengatakan, upaya untuk meningkatkan jumlah spesialis medis sedang berjalan.

"Kami telah meningkatkan jumlah spesialis. Jumlah radiolog, misalnya, yang dapat membaca hasil CT scan telah naik cukup banyak seiring kenaikan jumlah pasien kanker yang kami lihat. Namun kami tahu itu dalam tekanan, itulah sebabnya kami melakukan investasi untuk memperbaiki masalah tersebut," papar Johnson.

Sementara itu, tidak ada pengobatan bagi kanker yang diidap Louise. Ia berharap perubahan itu tidak terlalu terlambat untuk menolong orang lainnya. [lj/uh]

XS
SM
MD
LG