Tautan-tautan Akses

Rizal Mantovani Garap 'Supernova' di Amerika


Buddhist monks pray during Makha Bucha day at Wat Pan Tao in Chiang Mai, Thailand. Makha Bucha Day honors Buddha and his teachings, and falls on the full moon day of the third lunar month.
Buddhist monks pray during Makha Bucha day at Wat Pan Tao in Chiang Mai, Thailand. Makha Bucha Day honors Buddha and his teachings, and falls on the full moon day of the third lunar month.

Sutradara Rizal Mantovani baru-baru ini berada di Washington, D.C. untuk syuting film terbarunya 'Supernova' yang diangkat dari novel karya Dewi Lestari.

Sutradara Indonesia, Rizal Mantovani, baru-baru ini berada di Washington, D.C. untuk menyelesaikan syuting film terbarunya Supernova yang diadaptasi dari novel terkenal karya Dewi Lestari, Supernova 1: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh. Dengan kru yang berjumlah 13 orang, Rizal berhasil mengkelarkan syutingnya dalam waktu kurang dari satu minggu. Syuting di luar negeri memang tidak sebebas syuting di negeri sendiri. Pasalnya untuk syuting di Amerika memerlukan izin yang resmi.

“Jadi memang Soraya films dikenal dengan production house yang syutingnya sangat proper,” kata Rizal saat ditemui oleh VOA di bilangan Georgetown, Washington, D.C. “Mereka mengurus semuanya. Kita syuting di Lincoln Memorial itu dengan izin. Kita juga syuting di tempat-tempat (lain) ada rumah juga dengan izin,” lanjutnya.

Sutradara Rizal Mantovani saat diwawancara VOA di Georgetown, di kawasan Washington DC, Amerika.
Sutradara Rizal Mantovani saat diwawancara VOA di Georgetown, di kawasan Washington DC, Amerika.

Ini bukan pertama kalinya Rizal menyutradarai sebuah film yang diadaptasi dari sebuah novel yang laris di pasaran. Sebelumnya, Rizal pernah menjadi sutradara untuk film 5 cm yang diadaptasi dari novel karya Donny Dhirgantoro.

“Sebuah kebanggaan tersendiri ya untuk menggarap sebuah karya setenar Supernova. Tapi di sisi lain karena ini adalah sebuah karya yang sangat fenomenal dari segi cerita (dan) dari segi novel, ada satu pressure dimana kita harus membikin sepas mungkin,” papar pria kelahiran 1967 ini.

Menurut Rizal setiap pembaca novel memiliki persepsi yang berbeda.

“Jadi akan sangat konyol kalau kita kejar detil-detil untuk menyamakan dengan buku. Kenapa? Karena pada akhirnya apa yang kita bikin tidak akan pernah sama untuk orang lain. Imajinasi kita baca buku itu sangat beda dengan kita nonton film,” lanjutnya.

Rizal Mantovani bercerita tentang film terbarunya kepada wartawan VOA, Dhania Iman.
Rizal Mantovani bercerita tentang film terbarunya kepada wartawan VOA, Dhania Iman.

Bagi Rizal, yang penting adalah untuk menyamakan spirit yang ada di dalam buku dengan filmnya. Pada akhirnya ia tahu bahwa dirinya tidak akan pernah bisa memuaskan keinginan semua orang. “Kalau terkekang dengan ketakutan-ketakutan itu mungkin akan menjadi sesuatu yang negatif. Jadi memang karena istilahnya adalah adaptasi, ya sudah, berarti kita adaptasi ini,” jelas sutradara yang sudah pernah menggarap lebih dari 400 klip video lagu ini.

Sang penulis, Dewi Lestari juga telah memberikan restu dan kebebasan kepada Rizal untuk berkarya lewat film Supernova ini. “Silahkan saja. Begitu dari dia. Saya juga sudah ngomong sama dia dan dia bilang good luck,” cerita Rizal. “Mudah-mudahan akan menjadi sebuah film yang berguna untuk kita semua,” lanjutnya.

Film Supernova produksi Soraya Films ini rencananya akan dirilis Desember 2014. Selain Arifin Putra dan Hamish Daud, film ini juga menampilkan bintang-bintang seperti Herjunot Ali, Fedi Nuril, Raline Shah, Arifin Putra, Hamish Daud, dan Paula Verhouven.

XS
SM
MD
LG