Tautan-tautan Akses

Richard Leakey, Pemburu Fosil asal Kenya Meninggal pada Usia 77


Richard Leakey, ahli konservasi asal Kenya, menaruh cula badak untuk dibakar dalam sebuah acara di kebun binatang di Dvur Kralove, Republik Ceko, pada 19 September 2017. (Foto: AP/Petr David Josek)
Richard Leakey, ahli konservasi asal Kenya, menaruh cula badak untuk dibakar dalam sebuah acara di kebun binatang di Dvur Kralove, Republik Ceko, pada 19 September 2017. (Foto: AP/Petr David Josek)

Ahli konservasi dan pemburu fosil terkenal asal Kenya, Richard Leakey, meninggal pada usia 77 tahun pada Minggu (2/1), kata presiden negara itu. Leakey adalah sosok yang temuan pentingnya berhasil membuktikan bahwa manusia berevolusi di Afrika.

Ahli paleoantropologi legendaris itu mengidap kanker kulit serta penyakit ginjal dan hati.

"Siang hari ini saya menerima kabar duka mengenai wafatnya Dr. Richard Erskine Frere Leakey," kata Presiden Uhuru Kenyatta dalam pernyataan Minggu (2/1) malam.

Lahir pada 19 Desember 1944, Leakey ditakdirkan untuk mendalami paleoantropologi, bidang studi mengenai catatan fosil manusia. Ia adalah anak tengah dari Louis dan Mary Leakey, yang bisa jadi merupakan penemu hominid leluhur paling terkenal di dunia.

Pada mulanya, Leakey menjadi pemandu safari, tapi keadaan berubah ketika pada usia 23 ia memenangkan dana riset dari National Geographic Society untuk menggali tepi Danau Turkana di Kenya, meski tak punya bekal pelatihan arkeologi formal.

Pada 1970an ia memimpin ekspedisi yang mengkalibrasi ulang pemahaman ilmiah tentang evolusi manusia dengan penemuan tengkorak Homo habilis (berusia 1,9 juta tahun) pada tahun 1972 dan Homo erectus (berusia 1,6 juta tahun) pada tahun 1975. [vm/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG