Tautan-tautan Akses

Ribuan Warga Korban Banjir Sudan Selatan Butuh Bantuan Darurat 


Rumah-rumah yang terendam banjir di Negara Bagian Jonglei, Sudan Selatan, 5 Oktober 2020. (Foto: dok).
Rumah-rumah yang terendam banjir di Negara Bagian Jonglei, Sudan Selatan, 5 Oktober 2020. (Foto: dok).

Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Kamis (17/12) mengajukan permohonan dana bantuan darurat 2,7 juta franc Swiss (sekitar Rp42.726.454.163,00). Dana itu untuk membantu lebih dari 117.000 warga paling rentan yang terimbas banjir di Sudan Selatan.

Dana itu dapat menolong masyarakat yang tinggal di negara bagian yang terkena dampak paling parah yaitu Jonglei, Upper Nile, Lakes dan Unity setelah hujan lebat pada awal Desember.

"Saya berusia 48 tahun dan belum pernah melihat banjir seperti ini dalam hidup. Ini tidak pernah terjadi di Ganyiel," kata pemimpin komunitas James Boarwan.

Anak-anak bermain di genangan air akibat banjir setelah Sungai Nil memecahkan tanggul di Pibor, Wilayah Administratif Pibor Raya, Sudan Selatan, 6 Oktober 2020.
Anak-anak bermain di genangan air akibat banjir setelah Sungai Nil memecahkan tanggul di Pibor, Wilayah Administratif Pibor Raya, Sudan Selatan, 6 Oktober 2020.


Lebih dari satu juta warga terkena dampak banjir Sudan tahun ini termasuk 481.000 orang terlantar, menurut Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

ICRC memperingatkan peningkatan resiko kelaparan dan wabah penyakit, dan kurangnya akses ke layanan medis yang layak.

Guit Mathew, yang mengkoordinasikan pendistribusian makanan ICRC, menyatakan mereka menyediakan bahan pangan sorgum, minyak goreng dan garam serta kebutuhan dapur dan sejumlah tenda. [mg/ka]

XS
SM
MD
LG