Tautan-tautan Akses

Ribuan Warga Asing Tinggalkan Mesir, PBB Kecam Kekerasan


Para penumpang menunggu penerbangan di bandara Kairo sementara ribuan lainya siap meninggalkan Mesir, 1 Februari 2011.
Para penumpang menunggu penerbangan di bandara Kairo sementara ribuan lainya siap meninggalkan Mesir, 1 Februari 2011.

Komisaris HAM PBB mengecam penggunaan kekerasan berlebihan oleh pasukan keamanan Mesir terhadap demonstran.

Sejumlah pemerintah asing sibuk mengatur evakuasi warganya dari Mesir. Amerika memerintahkan seluruh pegawai pemerintah yang tidak esensial dan keluarganya untuk meninggalkan Mesir.

1.200 lebih warga Amerika telah meninggalkan Mesir dan Amerika mengatakan sedang berupaya mengangkut 1.400 warga Amerika lainnya dalam beberapa hari mendatang. Kedutaan besar Amerika di Kairo mengatakan sekitar 50 ribu warga Amerika diketahui berada di Mesir. Warga Amerika meninggalkan Mesir dengan pesawat-pesawat carteran Amerika dan pergi ke Turki, Siprus dan Yunani.

Jerman telah memperluas peringatan perjalanannya yang mencakup seluruh Mesir, termasuk kawasan peristirahatan Laut Merah yang terkenal.

Ribuan wisatawan Inggris, Jerman dan Perancis pergi ke Mesir setiap tahun, banyak di antaranya ke kawasan peristirahatan di tepi Laut Merah. Belum ada rencana untuk mengevakuasi para wisatawan itu, karena belum ada protes besar di kawasan-kawasan peristirahatan itu.

Tiongkok telah mengirim pesawat ke Kairo untuk menjemput ratusan warganya. Hampir 500 warga Tiongkok telah kembali ke Beijing Selasa malam, namun ratusan lebih lainnya masih terlantar di ibukota Mesir itu.

Seorang anggota pasukan keamanan menjaga sebuah museum di Kairo. PBB mengecam penggunaan kekerasan terhadap para demonstran.
Seorang anggota pasukan keamanan menjaga sebuah museum di Kairo. PBB mengecam penggunaan kekerasan terhadap para demonstran.

Sementara itu, Komisaris PBB untuk HAM mengecam penggunaan kekerasan berlebihan oleh pasukan keamanan Mesir dan menyerukan kepada pemerintah Mesir untuk mengubah sistem yang menyebabkan meluasnya pelanggaran HAM.

Rupert Colville, juru bicara kepala HAM PBB, Navi Pillay mengatakan kantornya telah menerima beberapa laporan yang belum dikonfirmasi bahwa hingga 300 orang sejauh ini telah tewas, 3000 lebih cedera dan ratusan di tangkap. Ia mengatakan tindak kekerasan yang berlangsung lama yang dialami rakyat Mesir menjadi faktor utama penyebab protes-protes itu.

Juru bicara itu mengatakan Komisaris tinggi PBB menyerukan agar UU keamanan 1989 yang diberlakukan setelah pembunuhan Presiden Anwar Sadat dicabut, karena telah memungkinkan pasukan keamanan dan lembaga-lembaga negara lainnya melanggar hak-hak asasi rakyat Mesir.

Rupert Colville mengatakan Pillay terkejut polisi ditarik dari jalan-ketika Presiden Mubarak menekankan betapa pentingnya Mesir tidak terjerumus dalam kekacauan. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam akan adanya vakum keamanan dan peningkatan tajam jumlah korban, dan menyerukan kepada tentara dan polisi untuk menahan diri dalam protes hari Selasa.

XS
SM
MD
LG