Tautan-tautan Akses

Ribuan Orang Berunjuk Rasa Anti-Trump di Amerika


Demonstran melambai-lambaikan plakat bertulisan "Love Trumps Hate" (Cinta Mengalahkan Kebencian) di depan Trump Tower di New York, Rabu malam (9/11).
Demonstran melambai-lambaikan plakat bertulisan "Love Trumps Hate" (Cinta Mengalahkan Kebencian) di depan Trump Tower di New York, Rabu malam (9/11).

Demonstran melakukan protes di depan gedung Trump Tower tempat presiden terpilih itu tinggal, sambil melambai-lambaikan plakat bertulisan "Love Trumps Hate" (Cinta Mengalahkan Kebencian).

Ribuan demonstran turun ke jalan di berbagai kota Amerika hari Rabu (9/11) sambil membawa plakat dan mengeluarkan teriakan yang mengecam presiden terpilih sebagai rasis dan misoginis. Mereka memprotes kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika.

Sekelompok besar massa memadati Fifth Avenue kota New York, di depan Trump Tower tempat presiden terpilih itu tinggal, sambil melambai-lambaikan plakat bertulisan "Love Trumps Hate" (Cinta Mengalahkan Kebencian).

Kelompok lain berkumpul di depan Gedung Putih di Washington, yang segera akan menjadi kediaman resmi Trump. Di Pennsylvania Avenue, di Trump Hotel yang baru saja dibuka, para demonstran berseru “Nyatakan dengan lantang, katakan dengan jelas: Pengungsi diterima baik di sini.”

Di tempat-tempat lain di pesisir Timur Amerika, demonstrasi digelar di Miami, Philadelphia dan Boston, di mana demonstran membawa plakat menyerukan pemakzulan Trump dan diakhirinya sistem Dewan Elektor, proses sesuai konstitusi yang membuahkan kemenangan Trump dalam pemilihan presiden, meskipun ia kalah tipis dalam perolehan jumlah suara rakyat.

Di pantai barat, para demonstran di Los Angeles, San Francisco, Portland dan Seattle berpawai dan menutup lalu lintas untuk menyatakan kemarahan karena Trump mengalahkan Hillary Clinton.

Di bagian tengah, protes diselenggarakan di Chicago, di kota-kota kembar Minnesota, Omaha, Nebraska dan Kansas City, Missouri.

Warga Chicago Michael Burke mengatakan kepada Associated Press ia meyakini Trump akan “memecah belah negara dan memicu kebencian.”

Bahkan di Texas, negara bagian yang mendukung partai Republik, demonstrasi digelar di kota-kota besarnya, termasuk di Dallas dan ibukota, Austin.

Ada beberapa laporan mengenai kekerasan atau penangkapan. Di Oakland, California, para demonstran membakar sampah di jalan-jalan dan beberapa jendela toko dipecahkan.

Belum ada seorang pun dari staf Trump yang berkomentar mengenai protes-protes itu.

Dalam pidato kemenangannya hari Selasa, Trump berjanji akan menjadi presiden bagi seluruh warga Amerika, dengan mengatakan, “Ini waktunya bagi kita untuk bersama sebagai rakyat yang bersatu.”

Hari Rabu, Clinton menyampaikan kepada pendukungnya dalam pertemuan di New York bahwa meskipun hasil pemilu akan sangat menyakitkan untuk waktu lama, bangsa ini harus memberi kesempatan bagi Trump untuk membuktikan diri. “Kita harus berpikiran terbuka dan memberi Trump kesempatan untuk memimpin,” ujarnya.

Presiden Obama juga meminta warga Amerika menyingkirkan sikap keberpihakan. [uh/as]

Ratusan demonstran anti-Trump melakukan aksi protes di luar gedung 'Trump Tower' milik Donald Trump di New York (9/11).
Ratusan demonstran anti-Trump melakukan aksi protes di luar gedung 'Trump Tower' milik Donald Trump di New York (9/11).

XS
SM
MD
LG