Tautan-tautan Akses

Rekaman Audio 911 Tunjukkan Kepanikan Saat Pasien Koma Melahirkan


Hacienda HealthCare di kota Phoenix, Arizona di mana seorang perempuan yang dirawat karena koma, melahirkan akhir tahun 2018 lalu (Foto: AP).
Hacienda HealthCare di kota Phoenix, Arizona di mana seorang perempuan yang dirawat karena koma, melahirkan akhir tahun 2018 lalu (Foto: AP).

Sebuah rekaman telpon darurat 911 yang dirilis hari Jumat (11/1) menunjukkan kepanikan yang terjadi di fasilitas perawatan jangka panjang “Hacienda HealtCare” untuk menyelamatkan bayi yang dilahirkan seorang pasien perempuan yang berada dalam kondisi koma, di tengah kekagetan para staf karena tidak menyadari bahwa perempuan itu hamil.

Rekaman audio sepanjang lima menit pada 29 Desember itu dimulai dengan teriakan seorang perawat yang panik di fasilitas di Phoenix, Arizona, dengan “bayinya membiru! Bayinya membiru!”

“Salah seorang pasien kami baru saja melahirkan, kami tidak pernah tahu bahwa ia hamil,” ujar perawat itu.

Seorang petugas darurat yang menjawab telpon itu menanyakan kondisi kehamilan pasien perempuan itu. Perawat tersebut, masih dengan suara shock menjawab tidak seorang pun tahu. “Ini benar-benar kejutan. Kami tidak menyangka hal ini akan terjadi,” tambahnya.

Tim paramedis menanyakan apakah ada yang dapat melakukan CPR (pernafasan buatan.red) dan menggambarkan bagaimana melakukan teknik CPR pada bayi yang baru dilahirkan itu. Perawat itu menjawab mereka menggunakan kantung pernafasan untuk menolongnya.

Beberapa menit kemudian perawat itu terdengar mengatakan “terima kasih Tuhan” dengan suara lega, karena bayi itu akhirnya bernafas dan menangis.

Pasien perempuan dan bayi yang baru dilahirkannya kini dirawat di sebuah rumah sakit. Belum ada rincian dengan kondisi mereka saat ini.

Polisi Selidiki Pelaku Perkosaan terhadap Pasien Koma

Pasien perempuan berusia 29 tahun, yang sudah berada dalam kondisi koma sejak berusia tiga tahun, telah diserang secara seksual, demikian pernyataan polisi sebelumnya. Polisi kini berupaya melacak pelaku serangan tersebut. Tim penyelidik pekan lalu telah mengumpulkan DNA seluruh staf laki-laki di fasilitas perawatan tersebut dan siapapun yang mungkin telah melakukan kontak dengannya.

Sersan Tommy Thompson dari Kepolisian kota Phoenix, Arizona Rabu (9/1) berjanji akan mengungkap siapa pelakunya (Foto: AP).
Sersan Tommy Thompson dari Kepolisian kota Phoenix, Arizona Rabu (9/1) berjanji akan mengungkap siapa pelakunya (Foto: AP).

Terungkapnya kasus pasien perempuan yang berada dalam kondisi koma diperkosa di dalam fasilitas perawatan “Hacienda HealthCare” itu menimbulkan kemarahan warga masyarakat dan aktivis penggiat hak-hak kelompok difabel. CEO “Hacienda HealthCare” telah mengundurkan diri, sementara langkah-langkah keamanan baru kini diterapkan di fasilitas itu, termasuk menempatkan lebih dari satu staf untuk memonitor interaksi antar-pasien dan pada jam besuk.

“Hacienda HealthCare” mengkhususkan pada perawatan 24 jam bagi bayi, anak-anak dan orang dewasa yang memiliki masalah perkembangan atau yang “secara medis dinyatakan rentan.”

Tak Satu Pun Staf Fasilitas Kesehatan Tahu Pasien Koma itu Hamil

Skeptimisme muncul ketika diketahui bahwa tidak seorang staf pun di fasilitas perawatan itu yang tahu bahwa pasien perempuan itu hamil. Tetapi para pakar kesehatan mengatakan hal itu mungkin terjadi karena tidak ada tanda-tanda nyata yang membuat staf klinik itu tahu, apalagi mereka yang tidak pernah bekerja dengan pasien hamil.

Sementara faktor-faktor lain masih belum diketahui, seperti ada tidaknya peningkatan konsumsi makanan pasien perempuan yang menerima masukan lebih infus atau tabung itu, yang membuat staf klinik menyadari bahwa ia hamil; demikian ujar Dr. C. Kevin Huls, asisten profesor dan direktur bidang kesehatan ibu dan janin di University of Arizona College of Medicine, di Phoenix.

Dalam laporan medis, pasien perempuan itu diketahui dibantu oleh beberapa tabung untuk membantunya bernafas dan menerima makanan. Hulls menambahkan seorang ibu dapat saja terlihat mengalami penurunan berat badan di beberapa bagian tubuhnya, seperti wajah atau tangan, jika janinnya mengkonsumsi gizi.

“Cara yang baik untuk memahaminya adalah seorang bayi akan terus tumbuh, meskipun mengorbankan nutrisi sang ibu,” tambah Hulls. “Jadi berat badannya mungkin tidak akan berubah karena ia tidak mengkonsumsi kalori tambahan. Mungkin ada perubahan pada tubuhnya yang tidak terdeteksi dalam kondisi perawatan kronis di fasilitas kesehatan seperti ini.”

Masih belum jelas apakah ada yang memperhatikan kalau pasien perempuan itu masih mengalami menstruasi atau sudah berhenti.

Dr. Laura Mercer, asisten profesor dan direktur administrasi masalah kandungan dan ginekologi di University of Arizona College of Medicine mengatakan dokumentasi siklus menstruasi merupakan faktor penting untuk mencatat tanda-tanda vital lain dan fungsi tubuh. Jika pasien perempuan ini tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, “sedianya mendorong evaluasi medis’’ staf di fasilitas kesehatan itu, ujar Mercer melalui email.

Pemeriksaan Eksternal April Lalu Tak Tunjukkan Indikasi Pasien Perempuan Koma Hamil

Menurut dokumen-dokumen di Maricopa County Superior Court, ibu pasien perempuan itu, yang sekaligus menjadi pengampu atau wali sah-nya, diharuskan oleh otorita negara bagian untuk menyerahkan laporan tahunan yang mencakup kondisi fisiknya. Seorang dokter pernah melakukan pemeriksaan eksternal pasien perempuan itu pada 16 April lalu dan tidak menemukan adanya perubahan dalam kondisi kesehatannya.

Keluarga pasien perempuan itu adalah anggota suku San Carlos Apache di bagian tenggara Arizona, yang dalam sebuah pernyataan tertulis lewat pengacara mereka mengatakan akan merawat bayi laki-laki yang dilahirkan 29 Desember lalu, dan memohon agar publik menjaga privasi mereka. (em)

XS
SM
MD
LG