Tautan-tautan Akses

Ratusan Ilmuwan Sebut Negara-negara Kaya 'Ceroboh' Karena Tak Bagikan Vaksin


Seorang tenaga kesehatan menyiapkan vaksin COVID-1 di Pusat Vaksinasi Hope di Cape Town, Afrika Selatan, 30 November 2021.
Seorang tenaga kesehatan menyiapkan vaksin COVID-1 di Pusat Vaksinasi Hope di Cape Town, Afrika Selatan, 30 November 2021.

Sekelompok 300 ilmuwan mengatakan kegagalan negara-negara kaya untuk memberikan akses ke vaksin COVID-19 kepada negara-negara lain sebagai "pendekatan kesehatan masyarakat yang ceroboh." Dikatakan, hal itu menyebabkan kondisi yang memungkinkan kemunculan berbagai varian, seperti Omicron yang sangat menular.

Harian The Telegraph melaporkan bahwa dalam sepucuk surat kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, para ilmuwan itu mengatakan rakyat Inggris dan Dinas Kesehatan Nasional terkena risiko karena kebijakan vaksinasi global Inggris.

Reuters melaporkan bahwa surat itu mendesak Inggris untuk mendukung dikecualikannya hak-hak atas kekayaan intelektual bagi vaksin, tes dan pengobatan COVID-19.

Menurut The Telegraph, para ilmuwan yang menandatangani surat itu termasuk seorang pemenang hadiah Nobel dan mantan kepala eksekutif Dinas Kesehatan Nasional.

Tiga miliar orang di seluruh dunia masih belum divaksin. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG