Tautan-tautan Akses

Rakyat Venezuela Sesuaikan Diri pada Nilai Baru Mata Uang


A rescuer helps a girl as they go through flooding caused by Typhoon Rai in Cagayan de Oro City, southern Philippines, in this image provided by the Philippine Coast Guard.
A rescuer helps a girl as they go through flooding caused by Typhoon Rai in Cagayan de Oro City, southern Philippines, in this image provided by the Philippine Coast Guard.

Rakyat Venezuela hari Senin (20/8) kesulitan menghitung harga bahan pangan dan barang-barang rumah tangga sementara skema mata uang baru untuk meredam inflasi yang meroket mulai berlaku.

Mata uang baru itu, dikenal sebagai "bolivar yang berdaulat", bernilai satu sampai 100 ribu bolivar lama, yang pada dasarnya memotong lima nol dari harga yang ada. Dana Moneter Internasional telah menghitung inflasi di negara ini akan mencapai 1 juta persen pada akhir tahun.

Banyak warga berbelanja akhir pekan, menimbun barang-barang penting yang sulit didapat sebelum mata uang baru mulai berlaku Senin (20/8) pagi. Banyak toko tutup hari Senin untuk libur nasional yang diumumkan untuk memudahkan pengenalan mata uang baru itu.

Presiden Nicolas Maduro pertama kali mengumumkan rencana revaluasi mata uang pada pertengahan Maret, tetapi langkah itu ditunda dua kali sebelum akhirnya diberlakukan mulai pekan ini.

Maduro juga mengumumkan hari Jumat kenaikan upah minimum 3.000 persen yang akan berlaku September. Perubahan sistem perpajakan dan fiskal juga diumumkan.

Bolivar yang berdaulat dan gaji baru akan "bersandar" pada petro, mata uang kripto yang kontroversial, dipatok dengan harga minyak, yang diperkenalkan pemerintah awal tahun ini. [ka]

Recommended

XS
SM
MD
LG