Tautan-tautan Akses

Qatar Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Internasional tentang Perdamaian Afghanistan


Pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban, di Doha, Qatar, 18 Juli 2021. (Facebook/AFGHANCE)
Pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban, di Doha, Qatar, 18 Juli 2021. (Facebook/AFGHANCE)

Dua pertemuan internasional berturut-turut akan diadakan di Qatar minggu ini untuk menekan pihak-pihak yang bertikai di Afghanistan agar melanjutkan negosiasi perdamaian dan mencapai kesepakatan sebelum konflik Afghanistan lepas kendali.

Upaya diplomatik itu dilakukan di tengah kemajuan dramatis di medan perang oleh Taliban bahkan selagi Amerika Serikat melanjutkan serangan udara untuk mendukung pasukan pemerintah Afghanistan.

Upaya itu juga mengikuti peringatan minggu lalu oleh PBB bahwa “perang di Afghanistan telah memasuki fase baru, lebih mematikan, dan lebih menghancurkan.”

Utusan khusus Amerika untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, dan rekan-rekannya dari Rusia, China dan Pakistan, akan bertemu di ibu kota Qatar, Doha, pada Rabu di bawah apa yang secara resmi dikenal sebagai “troika yang diperluas,” kata sumber-sumber diplomatik kepada VOA.

Utusan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afghanistan, Zalmay Khalilzad, berbicara kepada VOA melalui Zoom, 2 Agustus 2021. (Foto: dok).
Utusan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afghanistan, Zalmay Khalilzad, berbicara kepada VOA melalui Zoom, 2 Agustus 2021. (Foto: dok).

Kelompok yang diprakarsai Moskow itu melakukan konsultasi reguler tentang cara-cara untuk mendukung negosiasi intra-Afghanistan dalam upaya membantu pihak-pihak terkait mencapai penyelesaian politik serta gencatan senjata permanen dan komprehensif.

“Troika yang diperluas” akan didahului dengan pertemuan pada hari Selasa antara negara-negara tetangga terdekat Afghanistan. Rusia, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat juga diundang ke pertemuan hari Selasa itu.

Kemajuan Taliban telah meningkatkan prospek kembalinya kelompok Islamis itu ke tampuk kekuasaan di Afghanistan.

Taliban menuntut pemerintahan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani membubarkan diri agar pembicaraan damai dapat dilanjutkan. Ghani menegaskan dia tidak akan menyetujui tuntutan apa pun yang melanggar konstitusi Afghanistan. [lt/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG