Tautan-tautan Akses

Qatar Mengaku Tidak Senang dengan Tingginya Harga Gas


Mentri Energi Saad al-Kaabi, di Doha, Qatar, 4 Juli 2017. (REUTERS/Naseem Zeitoon).
Mentri Energi Saad al-Kaabi, di Doha, Qatar, 4 Juli 2017. (REUTERS/Naseem Zeitoon).

Qatar, eksportir gas alam cair terbesar di dunia, pada Senin (11/10) mengatakan tidak senang dengan harga global saat ini, yang telah melonjak ke tingkat tertinggi.

"Saya tidak senang harga gas tinggi," kata Mentri Energi Saad al-Kaabi dalam konferensi pers.

Harga tinggi, katanya, "berdampak negatif pada konsumen, dan kepuasan pelanggan adalah yang terpenting bagi saya."

Kaabi menambahkan: "Apabila konsumen tidak senang, mereka tidak akan beli."

Harga energi yang rendah selama pandemi Covid-19 diperkirakan akan mengurangi surplus anggaran Qatar dan menyebabkan defisit untuk 2021, seperti yang diramalkan pemerintah pada Desember lalu.

Sejak itu harga gas telah naik sementara harga minyak mencapai tingkat yang tinggi dalam beberapa tahun. Keadaan itu menimbulkan kekhawatiran global mengenai naiknya inflasi dan melonjaknya biaya energi domestik.

Permintaan akan gas naik di Asia, terutama dari China, konsumen utama Qatar. [vm/jm]

XS
SM
MD
LG