Tautan-tautan Akses

Qatar Berperan Penting dalam Politik Timur Tengah


Street performers look at Greenpeace environmental activists dressed up as a polar bear in Prague, Czech Republic. The event is part of a campaign to raise awareness about the threats to the Arctic and to advocate a ban on drilling for oil.
Street performers look at Greenpeace environmental activists dressed up as a polar bear in Prague, Czech Republic. The event is part of a campaign to raise awareness about the threats to the Arctic and to advocate a ban on drilling for oil.

Upaya Qatar tidak hanya melalui jaringan berita Al-Jazeera, tetapi juga menyediakan uang tunai bagi para pemberontak di Libya hingga penyediaan senjata bagi pemberontak Suriah

Setelah perkembangan pengaruh selama bertahun-tahun, ambisi Qatar menjadi negara besar di wilayah itu tersendat dengan masalah politik di Tunisia dan Suriah, serta menurut pakar lainnya, Qatar juga "tersandung" di Mesir.

Kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir mungkin telah terguling tapi kemarahan terhadap mereka dan pendukungnya di luar negeri, ternyata belum mereda.

Beberapa hari lalu sebuah pengadilan memerintahkan penutupan stasiun penyiaran Al Jazeera di Mesir, yang secara luas dipandang mendukung bekas pemerintahan Islamis yang berkuasa.

Peliputan Al Jazeera, stasiun penyiaran yang berbasis di Qatar, mengobarkan semangat revolusi dari Tunisia hingga Suriah. Kesuksesan terlihat dalam pemilu tahun lalu yang memilih presiden Islamis Mesir pertama, Mohamed Morsi .

Kini, Tunisia dan Libya penuh dengan pertikaian. Suriah terjerumus ke dalam perang saudara yang brutal. Dan di Mesir, apa yang dikenal sebagai "Proyek Islamis" – yang didukung kelompok Ikhwanul Muslimin – telah terhenti mendadak.

Said Sadek, sosiolog politik, mengatakan, “Al Jazeera berperan penting dalam kebangkitan negara-negara Arab. Badan penyiaran itu berpihak pada rakyat melawan rezim-rezim otokratis. Kini, justru berpihak pada organisasi otokratis yang menentang rakyat.”

Stasiun Al Jazeera dan Qatar sangat terkait erat dalam banyak pikiran orang, di mana Sadek menyebut Qatar sebagai negara dengan jaringan satelit.

Al Jazeera menyangkal bias dalam laporan mereka, katanya stasiun itu "tidak membawa pesan bagi partai politik manapun."

Tapi upaya Qatar tidak hanya berita. Dari pesawat-pesawat yang membawa uang tunai untuk membantu para pemberontak di Libya hingga penyediaan senjata api bagi pemberontak Suriah, kekayaan besar Qatar dari pendapatan gas alam telah memainkan peran utama dalam pemberontakan di seluruh wilayah itu.

Analis keamanan Sameh Seif al-Yazal mengatakan Qatar berupaya menyaingi negara kaya lainnya, Arab Saudi.

“Menurut saya, Arab Saudi tidak senang dengan hal itu dan Mesir tidak senang juga, karena dengan melakukan itu, Qatar ingin menempatkan diri jauh lebih besar dari mereka,” ujar al-Yazal.

Sekaya apapun Qatar, Arab Saudi masih mengeluarkan lebih banyak – mereka memberi Mesir $ 5 miliar setelah Morsi terguling.

Qatar juga menentang kerjasama tahunan Arab Saudi dengan Mesir, kata Profesor Sadek .

Sadek menambahkan, “Selalu ada kerjasama diplomatik dalam berbagai bidang antara kedua negara. Seperti dalam situasi Suriah, Palestina, dan Sudan. Jadi ini sangat umum, bukan kebijakan baru bagi Arab Saudi dan Mesir. Qatar merupakan suara sumbang dalam hubungan Saudi-Mesir.”

Bukan berarti Qatar telah menyerah, dalam kesepakatannya dengan pemerintah Morsi, penyediaan gas alam yang sangat dibutuhkan itu masih terus berjalan.
XS
SM
MD
LG