Tautan-tautan Akses

Puluhan Rohingya yang Terdampar di Kapal, Tiba di Bangladesh Selatan


Foto selebaran ini dirilis 5 April 2020 oleh Badan Penegakan Maritim Malaysia, menunjukkan sebuah kapal yang membawa pengungsi Rohingya yang dicurigai berada di perairan teritorial Malaysia. Perahu serupa saat ini terdampar di perairan Bangladesh. (Foto: AFP)
Foto selebaran ini dirilis 5 April 2020 oleh Badan Penegakan Maritim Malaysia, menunjukkan sebuah kapal yang membawa pengungsi Rohingya yang dicurigai berada di perairan teritorial Malaysia. Perahu serupa saat ini terdampar di perairan Bangladesh. (Foto: AFP)

Puluhan warga Rohingya yang diyakini berasal dari salah satu kapal yang terdampar di laut, telah tiba di pantai Bangladesh selatan Sabtu (2/5), kata seorang pejabat.

"Sebuah kapal kecil yang mengangkut 43 orang, telah berlabuh hari ini," kata pejabat pemerintah yang menolak disebut namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.

Sebagian dari mereka dikirim ke Bhasan Char, sebuah pulau terpencil di lepas pantai dimana pihak berwenang sebelumnya berencana untuk menempatkan para warga Rohingya itu, kata pejabat tersebut.

Chris Lewa, direktur kelompok pengawas Arakan Project, mengatakan kelompok yang tiba Sabtu (2/5) tersebut kemungkinan naik sebuah kapal kecil dari sebuah kapal besar yang masih terapung di laut. Kapal besar itu diyakini mengangkut ratusan orang.

Ratusan warga Rohingya, minoritas Muslim dari Myanmar, terdampar di sedikitnya dua kapal pukat antara Bangladesh dan Malaysia, kata kelompok-kelompok HAM, sementara pemerintah negara-negara Asia Tenggara memperketat perbatasan untuk mencegah penyebaran virus korona.

Sebuah kapal lain, yang mengangkut ratusan warga Rohingya yang kelaparan dan kurus kering setelah berminggu-minggu di laut, berlabuh di Bangladesh pada pertengahan April. Para penyintas itu mengatakan puluhan meninggal dunia di atas kapal.

PBB telah mendesak pihak berwenang untuk mengijinkan kapal-kapal itu berlabuh, tapi sentimen anti-pengungsi meningkat di Malaysia dan pemerintah-pemerintah mengatakan perbatasan ditutup untuk mencegah virus korona.

Selama bertahun-tahun, warga Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh lari menyelamatkan diri naik kapal ke Thailand dan Malaysia ketika laut tenang antara Oktober dan April. Ratusan tewas pada 2015 setelah penindakan keras di Thailand mendorong para penyelundup untuk mengabaikan kargo manusia yang mereka angkut di laut. [vm/ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG