Puluhan ribu warga Ceko berkumpul di wilayah ibu kota, Praha, pada Minggu (30/10) untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap Ukraina dan dukungan mereka terhadap nilai-nilai demokrasi.
Unjuk rasa itu diadakan untuk merespons tiga demonstrasi anti pemerintah baru-baru ini dimana para demonstran menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Petr Fiala yang berhaluan konservatif atas dukungannya terhadap Ukraina.
Aksi-aksi sebelumnya itu juga memprotes melonjaknya harga energi dan menentang keanggotaan negara itu di Uni Eropa dan NATO.
Para penyelenggara dari aksi-aksi sebelumnya diketahui kerap menyebarkan propaganda Rusia dan menentang vaksinasi COVID-19.
Para peserta unjuk rasa pada Minggu (30/10) di Praha mengibarkan bendera Ceko, Ukraina dan Uni Eropa, sambil menampilkan slogan-slogan bertuliskan "Republik Ceko menentang kekhawatiran" dan "Kami akan mengatasinya."
Aksi pada hari Minggu (30/10) yang digelar di Lapangan Wenceslas itu diorganisir oleh sebuah kelompok bernama Sejuta Momen Untuk Demokrasi, yang berada di balik beberapa unjuk rasa mendukung Ukraina, pasca invasi Rusia pada 24 Februari. Grup itu juga pernah mengadakan aksi besar-besaran menentang mantan perdana menteri Andrej Babis, dan menyebutnya ancaman bagi demokrasi.
Grup itu mengatakan protes-protes anti pemerintah itu mengeksploitasi kekhawatiran masyarakat akan inflasi dan perang di Ukraina dan berusaha mengikis demokrasi.
Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska berterima kasih kepada para peserta aksi dalam sebuah pesan video. Ia mengatakan negaranya sedang menghadapi "momen tersuram dalam sejarah," tapi berharap agar agresi Rusia tidak akan berhasil. [vm/lt]
Forum