Sejumlah narapidana di Bahrain menggelar aksi mogok makan untuk memprotes kondisi di penjara mereka, kata para aktivis HAM dan pihak berwenang pada hari Rabu (9/8), isyarat baru kerusuhan yang membara di negara kerajaan itu satu dekade setelah pergolakan Musim Semi Arab.
Aksi itu berlangsung di Pusat Rehabilitasi dan Reformasi Jaw, sebuah fasilitas yang menampung banyak tahanan yang diidentifikasi oleh para aktivis HAM sebagai pembangkang yang menentang keluarga Al Khalifa yang memerintah negara pulau itu.
Keluarga Khalifa, yang telah memerintah Bahrain sejak abad ke-18, adalah Muslim Sunni dan telah lama memiliki hubungan yang kurang mulus dengan Muslim Syiah yang merupakan mayoritas di negara itu. Warga Syiah, misalnya, sering mengeluhkan perlakuan diskriminasi.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kelompok oposisi terlarang Al-Wefaq, para tahanan mengatakan bahwa mereka menggelar aksi mogok makan untuk memprotes perlakuan tidak manusiawi di penjara itu.
Al-Wefaq mengatakan, para sipir penjara melarang narapidana untuk beribadah dan mengunci mereka selama 23 jam setiap hari. Kelompok itu juga menuduh para sipir penjara mengisolasi narapidana secara sewenang-wenang, mengganggu kunjungan keluarga dan memberikan perawatan kesehatan yang tidak memadai kepada mereka yang dipenjara.
“Tuntutan kami bukanlah hal yang sepele, tetapi sangat diperlukan dan dibutuhkan untuk kehidupan manusia, bahkan pada tingkat terendah yang dikenal dalam sejarah manusia,” bunyi pernyataan para narapidana yang diungkapkan Al-Wefaq.
Dua blok penjara di Jaw memulai aksi mogok makan mereka pada hari Senin, sementara tiga blok lainnya memulainya pada hari Selasa, kata Sayed Ahmed Alwadaei, seorang aktivis di pengasingan di Institut Bahrain untuk Hak dan Demokrasi. Alwadaei menggambarkan orang-orang di blok-blok penjara yang ikut serta dalam aksi mogok makan itu sebagai “tahanan politik.”
Para tahanan menyebutkan jumlah orang yang mengambil bagian dalam pemogokan tersebut mencapai ratusan, meskipun hal itu tidak dapat dikonfirmasi secara independen oleh Associated Press. [ab/uh]
Forum