Tautan-tautan Akses

Mesir Berlakukan Jam Malam, Mubarak Bubarkan Kabinet


Kebakaran besar terlihat di sejumlah tempat di Kairo, termasuk di beberapa gedung pemerintah, Jumat (28/1).
Kebakaran besar terlihat di sejumlah tempat di Kairo, termasuk di beberapa gedung pemerintah, Jumat (28/1).

Namun, perintah jam malam gagal mengekang protes puluhan ribu demonstran yang menuntut diakhirinya pemerintahan Hosni Mubarak.

Mesir memerintahkan jam malam dan mengirim tentara ke Kairo dan kota-kota lain Jumat malam, tetapi perintah itu gagal mengekang protes puluhan ribu orang yang menuntut diakhirinya pemerintahan Hosni Mubarak. Para pengunjuk rasa di Kairo mengepung beberapa kendaraan milik pasukan keamanan, kemudian mengguncang-guncang mobil-mobil tentara yang kosong dan membakarnya.

Bangunan-bangunan pemerintah terus dibakar di Kairo dan tank-tank berpatroli di jalan-jalan, menunjukkan hari paling kejam dan kacau di Mesir sejak demonstrasi massal dimulai hari Selasa. Para saksi melaporkan mendengar tembakan di jalan-jalan yang dipenuhi teriakan demonstran.

Markas besar partai yang berkuasa di Mesir, Partai Demokratik Nasional, adalah salah satu bangunan yang dibakar.

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengimbau pemerintah Mesir dan demonstran agar menahan diri dan tidak melakukan tindak kekerasan. Dalam komentar hari Jumat, Clinton juga meminta agar pemerintah melakukan reformasi. Juga dilaporkan bahwa Washington akan meninjau ulang program bantuan untuk Mesir, yang mencapai 1 miliar dolar.

Konvoi-konvoi kendaraan militer yang membawa pasukan berdatangan ke Kairo menjelang berlakunya jam malam, mulai fajar hingga matahari terbenam.

Tentara berpatroli di terusan Suez, di mana polisi menggunakan gas air mata, meriam air dan pentungan untuk membubarkan demonstran. Setidaknya satu demonstran dilaporkan tewas di Suez. Stasiun televisi Al Jazeera melaporkan kendaraan militer juga sudah bergerak ke Alexandria.

Presiden Mesir Hosni Mubarak saat berpidato mengumumkan pembubaran kabinetnya (Jumat, 28/1)
Presiden Mesir Hosni Mubarak saat berpidato mengumumkan pembubaran kabinetnya (Jumat, 28/1)

Sementara itu, Presiden Mesir Hosni Mubarak muncul di televisi nasional untuk kali pertama sejak pengunjuk rasa turun ke jalan menuntut ia mengundurkan diri. Dalam pidato televisi Jumat malam, Mubarak berjanji melaksanakan reformasi politik dan ekonomi.

Penguasa Mesir berusia 82 tahun itu memerintahkan kabinetnya bubar dan berjanji untuk membentuk Kabinet baru hari Sabtu. Ia juga mengatakan protes berhari-hari itu merupakan rencana untuk mengacaukan Mesir.

Puluhan ribu demonstran menentang jam malam dan terus menuntut pengunduran diri Presiden Mubarak.

Para pejabat medis mengatakan setidaknya 13 tewas akibat kerusuhan hari Jumat di Suez. Berbagai laporan menyebutkan lebih dari 100 orang luka-luka di seluruh negara itu.

Associated Press mengatakan bahwa pemenang hadiah Nobel perdamaian dan aktivis Mesir Mohamed ElBaradei berada dalam tahanan rumah.

XS
SM
MD
LG