Tautan-tautan Akses

Protes di Iran Merambah ke Pekerja di Sektor Minyak dan Gas


Potongan gambar yang diambil dari video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pengendara motor mengendarai motornya melalui kobaran api dalam protes terkait kematian Mahsa Amini di Javanrud, Iran, pada 8 Oktober 2022. (Foto: Reuters)
Potongan gambar yang diambil dari video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pengendara motor mengendarai motornya melalui kobaran api dalam protes terkait kematian Mahsa Amini di Javanrud, Iran, pada 8 Oktober 2022. (Foto: Reuters)

Serangkaian aksi protes di Iran atas kematian Mahsa Amini, seorang perempuan berusia 22 tahun, kini telah merambah ke pekerja di sektor minyak dan gas, menurut video yang beredar secara online.

Video yang diunggah di media sosial, pada Senin (10/10), menunjukkan demonstrasi berlangsung di Asaluyeh, ladang besar gas alam lepas pantai di Teluk Persia.

Dalam video yang beredar, para pekerja terdengar meneriakkan slogan “tak tahu malu” dan “matilah diktator.”

Dalam analisis rekaman yang dilakukan oleh Associated Press, kantor berita itu mengatakan sejumlah gambar detil kilang minyak yang tertangkap dalam video itu sesuai dengan ciri-ciri yang diketahui dan citra satelit dari fasilitas Asaluyeh.

Sementara itu, kantor berita Reuters mengatakan, pada Senin (10/10), video lainnya yang beredar di media sosial tampaknya menunjukkan protes yang terjadi di kilang minyak Abadan dan Kangan.

Demonstrasi tersebut merupakan aksi protes yang pertama terkait dengan kematian Mahsa Amini yang mengancam industri minyak dan gas Iran.

Protes dimulai di Iran setelah Amini, yang berasal dari wilayah Kurdi Iran, meninggal pada 16 September lalu setelah ditahan oleh polisi moral karena diduga tidak mengikuti aturan berpakaian yang ketat di negara itu.

Video-video tentang protes telah beredar secara daring, meskipun pihak berwenang berupaya memblokir internet untuk mencegah penyebaran berita tentang demonstrasi.

Rangkaian aksi protes, yang sekarang memasuki minggu keempat, telah ditanggapi dengan tindakan keras oleh polisi dan pasukan keamanan.

Pada hari Senin (10/10), kelompok hak asasi Kurdi Hengaw menuduh pihak berwenang menggunakan persenjataan berat untuk mencoba membubarkan protes di kota Sanandaj, di Iran barat laut. Pernyataan itu juga melaporakan kehadiran besar pasukan keamanan bersenjata di kota-kota Kurdi, yaitu Saqez dan Divandareh.

Kelompok itu mengatakan sedikitnya lima warga Kurdi tewas dalam protes yang berlangsung sejak Sabtu (8/10).

Hak Asasi Manusia Iran, sebuah kelompok yang berbasis di Oslo, Norwegia, mengatakan setidaknya 185 orang telah tewas sejak protes dimulai. Mereka mengatakan ratusan lainnya terluka dan ribuan ditangkap. [lt/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG