Tautan-tautan Akses

Proses Pemilihan Dewan Juri Sidang Penembakan Massal Terburuk AS Dimulai


Warga AS melakukan aksi unjuk rasa menuntut legislasi bagi pembatasan kepemilikan senjata api, pasca insiden penembakan di Parkland, Florida (foto: dok).
Warga AS melakukan aksi unjuk rasa menuntut legislasi bagi pembatasan kepemilikan senjata api, pasca insiden penembakan di Parkland, Florida (foto: dok).

Proses pemilihan dewan juri dalam persidangan kasus penembakkan massal paling mematikan di AS yang sampai ke meja hijau telah dimulai pada hari Senin (4/4), dengan penyaringan awal panel yang akan menentukan apakah Nikolas Cruz akan dihukum mati karena membunuh 17 pelajar dan staf Sekolah Menengah Atas (SMA) di Parkland, Florida.

Gelombang pertama calon juri berjumlah 60 orang mengajukan diri ke ruang sidang Hakim Sirkuit Elizabeth Scherer untuk proses yang diperkirakan akan memakan waktu dua bulan hingga akhirnya terpilih 12 juri, ditambah delapan cadangan. Pejabat pengadilan mengatakan 1.500 kandidat atau bahkan lebih dapat dihadirkan di hadapan Scherer, jaksa dan pembela umum Cruz pada tahap penyaringan awal.

Cruz (23 tahun) duduk di antara para pengacaranya sambil mengenakan sweter abu-abu dan masker antivirus, dengan empat deputi sheriff duduk di dekatnya. Ia berbicara singkat, melepaskan haknya untuk berpartisipasi langsung dalam proses penyaringan.

Ia mengaku bersalah Oktober lalu atas pembantaian pada 14 Februari 2018 di SMA Marjory Stoneman Douglas, yang artinya para juri hanya akan menentukan apakah ia akan dikenai hukuman mati atau penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.

Delapan orang tua korban dan anggota keluarga lainnya duduk bersama di dalam ruang sidang.

Para calon juri ditanya apakah mereka dapat mengesampingkan rasa permusuhan terhadap Cruz dan mengadili kasus tersebut dengan adil. Mereka kemudian ditanya apakah mereka bersedia terlibat dalam persidangan dari Juni hingga September. Dari setiap grup yang terdiri dari 60 orang, Scherer berharap rata-rata tersisa lima. [rd/jm]

XS
SM
MD
LG