Mantan gubernur Massachusetts Mitt Romney memenangkan kaukus Partai Republik di Iowa hari Selasa, mengalahkan Rick Santorum seorang konservatif sosial dalam kontes penyeleksian untuk pemilihan presiden tahun 2012.
Seorang pejabat partai hari Rabu mengumumkan Mitt Romney kandidat yang diunggulkan mengalahkan Rick Santorum yang baru-baru ini dianggap sebagai kandidat favorit dengan hanya 8 suara.
Dalam pidato di depan para pendukungnya Romney membentangkan program kampanye-nya, “Saya juga akan berusaha supaya kelak kita bisa memangkas pengeluaran pemerintah federal dan membatasi seberapa banyak pengeluaran kita dan anggaran kita berimbang. Saya kira adalah tak pantas bagi kita untuk terus membelanjakan masa depan anak-anak kita, triliunan dolar, tahun demi tahun, utang diteruskan kepada generasi berikutnya padahal kita sudah tahu kita tak mungkin melunasinya. Nanti di bawah pemerintahan saya, hal seperti itu tidak akan terjadi lagi.”
Sekarang ini, Romney unggul dalam berbagai jajak pendapat di New Hampshire, negara-bagian berikutnya yang akan menyelenggarakan pemilihan pendahuluan atau primary tanggal 10 Januari.
Romney, yang tadinya pengusaha dan kini menjadi politisi, untuk kedua kalinya hendak menjadi calon presiden dari Partai Republik pada pemilu 2012 ini.
Sementara ekonomi mendominasi arena politik, kampanye Romney menonjolkan pengalamannya di sektor swasta yang berhasil mengubah perusahaan-perusahaan hampir bangkrut menjadi usaha yang berlaba. Menurut kampanyenya, pengalaman itu memberinya “know-how” untuk mengubah nasib Amerika yang dililit utang dan defisit.
Peter Brown, dari Quinnipiac Polling Institute, mengatakan berbagai jajak pendapat menunjukkan pentingnya pernyataan itu.
“Data menunjukkan para pemilih yang independen dan sebagian kalangan Demokrat yang moderat akan lebih mungkin memilih Romney daripada kandidat-kandidat Partai Republik lainnya,” ujar Peter Brown.
Romney dalam jajak pendapat secara konsisten termasuk di antara kandidat teratas dalam Partai Republik. Tetapi ia tidak selalu mendapat keunggulan, beberapa kandidat lainnya secara bergilir pernah unggul.
Brown mengatakan, ini disebabkan Romney tidak cocok dengan keinginan sayap kanan partai itu.
Ia menjelaskan, “Kalangan yang sangat konservatif, yang menyebut diri mereka anggota Tea Party, khawatir Romney tidak cukup konservatif. Di sisi lain, seandainya ia memenangkan pencalonan itu, persepsi semacam ini di kalangan para pemilih tadi, mungkin akan membuat Romney lebih menarik bagi pemilih yang independen, yang merupakan kelompok kunci dalam pemilu bulan November nanti.”
Tetapi, seorang pakar strategis Partai Republik, Christian Ferry mengatakan kalangan konservatif tidak akan memilih seorang calon semata-semata berdasarkan potensi-nya melawan Obama.
“Saya kira setiap orang sukar untuk mengatakan kemungkinan terpilih bisa menjadi isu baik dalam pemilihan pendahuluan, tetapi saya kira lebih banyak orang yang menghendaki calon-calon yang mencerminkan pandangan mereka dan mereka yakini,” papar Christian Ferry.
Salah satu isu utama yang tidak menguntungkan Romney adalah semasa menjabat gubernur Massachusetts, ia merombak program kesehatan dalam cara yang sering disebut sebagai contoh RUU Perawatan Kesehatan yang diprakarsai Obama. Banyak kalangan Partai Republik beranggapan kedua reformasi itu sebagai contoh pemerintahan yang melampaui wewenangnya.
Romney juga dituduh sebagai orang plin-plan dalam beberapa isu penting, seperti mendukung atau tidak aborsi yang legal.
Selain itu, Romney adalah anggota gereja Mormon, salah satu kelompok keagamaan yang percaya pada Kitab Injil tetapi juga mematuhi ajaran-ajaran dari pendirinya dan kitab suci yang terpisah dari kitab Injil. Belum pernah seorang Mormon menjadi presiden Amerika Serikat dan sebagian orang Amerika menganggap agama itu sebagai aliran kepercayaan.
Namun, Christian Ferry mengatakan menurut dia agama Romney tidak akan menjadi sebuah faktor. Ia mengatakan, “Saya kira nantinya, kalau isu-isu yang dihadapi seperti pengangguran 9-persen, dua peperangan, ambruknya keuangan global yang umumnya ingin dicegah orang banyak, agama Romney saya kira tidak akan menjadi kendala besar bagi dia.”
Romney yang berusia 64-tahun dibesarkan di tengah keluarga yang berlatar belakang politik. Ia adalah putera seorang mantan gubernur Massachusetts yang pernah menjadi kandidat untuk menjadi calon presiden Partai Republik tahun 1968.
Romney kuliah di jurusan hukum dan bisnis di Universitas Harvard, dan memperoleh kekayaan lumayan besar sebagai seorang pengusaha. Ia juga adalah anggota aktif gereja Mormon dan memegang jabatan senior di gereja itu di Massachusetts.
Pada tahun 1999, ia ditunjuk untuk menangani Olimpiade Musim Dingin di Salt Lake City, dan di bawah pengawasanya organisasi itu menjadi tuan rumah berbagai pertandingan yang secara luas dianggap sukses.
Romney kalah dalam kampanye 2008 untuk menjadi calon presiden Partai Republik, tetapi upaya itu menaikkan profilnya dan memberinya awal yang baik bagi pencalonan tahun ini. Pakar strategis Partai Republik Christian Ferry mengatakan kalangan Partai Republik sering lebih suka mencalonkan seseorang yang sudah pernah menjadi calon sebelumnya. Dan ia mengatakan, berbeda dengan tahun 2008, ketika isu yang dominan adalah perang di Irak, latar belakang bisnis Romney menempatkan dia pada posisi yang baik bagi pencalonan yang terfokus pada ekonomi.
