Tautan-tautan Akses

Presiden Turki: Keluarga Berencana Bukan untuk Muslim


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi kepala militer negara-negara Balkan di Istanbul (11/5). (AP/Lefteris Pitarakis)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi kepala militer negara-negara Balkan di Istanbul (11/5). (AP/Lefteris Pitarakis)

Erdogan sebelumnya telah membuat marah kelompok-kelompok perempuan dengan menentukan berapa banyak anak yang harus dimiliki perempuan, dan menentang kesetaraan gender.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan keluarga Muslim tidak harus menggunakan alat kontrasepsi atau berpartisipasi dalam program keluarga berencana, sebab itu bertentangan dengan tradisi Islam.

Erdogan mengatakan dalam pidato hari Senin (30/5) yang disiarkan melalui televisi, "Kita lipatgandakan keturunan kita. Mereka berbicara tentang keluarga berencana, pembatasan kelahiran. Tidak ada keluarga Muslim yang bisa melakukan pendekatan semacam itu."

Erdogan, seorang Muslim yang taat, sebelumnya telah membuat marah kelompok-kelompok perempuan dengan menentukan berapa banyak anak yang harus dimiliki perempuan, dan menentang kesetaraan gender.

Dia juga telah berusaha melarang aborsi di negara itu, dan menyerukan agar membatasi operasi caesar, dengan mengatakan bahwa perempuan yang melahirkan dengan cara tersebut biasanya tidak dapat memiliki lebih dari satu anak. [sp]

XS
SM
MD
LG