Tautan-tautan Akses

Presiden Rusia, Presiden China Sepakat Perangi Bersama 'Ancaman' Afghanistan


Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan Presiden China Xi Jinping (di layar) melalui konferensi video di Moskow, Rusia, Senin, 28 Juni 2021. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan Presiden China Xi Jinping (di layar) melalui konferensi video di Moskow, Rusia, Senin, 28 Juni 2021. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Presiden Rusia Vladimir Putin dan rekannya dari China, Xi Jinping, telah sepakat bahwa mereka akan meningkatkan upaya untuk melawan "ancaman" yang muncul dari Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan, kata Kremlin hari Rabu (25/8).

Dalam percakapan telepon, kedua pemimpin "menyatakan kesiapan untuk meningkatkan upaya memerangi ancaman terorisme dan perdagangan narkoba yang datang dari wilayah Afghanistan," sebut Kremlin dalam sebuah pernyataan.

Mereka juga membicarakan tentang "pentingnya upaya membangun perdamaian" di Afghanistan dan "mencegah penyebaran ketidakstabilan ke wilayah-wilayah yang berdekatan".

Putin dan Xi "sepakat mengintensifkan kontak bilateral" dan "memanfaatkan potensi" Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) yang akan mengadakan pertemuan puncak di Tajikistan bulan depan.

Beberapa negara pecahan Uni Soviet di Asia Tengah di mana terdapat pangkalan militer Rusia, berbatasan dengan China dan Afghanistan.

Meskipun Rusia optimistis namun berhati-hati atas kepemimpinan baru di Afghanistan, Putin memperingatkan akan kemungkinan militan Afghanistan memasuki negara-negara tetangga sebagai pengungsi.

Putin juga mengkritik keterlibatan pihak luar dalam urusan dalam negeri Afghanistan. Ia menyatakan bahwa Moskow telah "belajar dari pengalaman" Uni Soviet menginvasi negara itu selama satu dekade.

Setelah Taliban berkuasa pada 15 Agustus, China menyatakan siap untuk memperdalam "hubungan persahabatan dan kerja sama" dengan Afghanistan. [mg/ka]

XS
SM
MD
LG