Tautan-tautan Akses

Presiden Komisi Uni Eropa: Kekerasan Ekstremis di Permukiman Tepi Barat Harus Dihentikan


Tentara Israel terlihat di Balata, sebuah kamp pengungsi Palestina di Nablus, Tepi Barat, Kamis, 23 November 2023. (AP Photo/Majdi Mohammed)
Tentara Israel terlihat di Balata, sebuah kamp pengungsi Palestina di Nablus, Tepi Barat, Kamis, 23 November 2023. (AP Photo/Majdi Mohammed)

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Jumat (24/11) mengatakan bahwa meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh ekstremis di Tepi Barat yang diduduki Israel harus dihentikan.

Kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat meningkat sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

“Kita harus mencegah kekerasan menyebar, dan oleh karena itu hidup berdampingan secara damai hanya mungkin terjadi melalui solusi dua negara,” kata Von der Leyen pada konferensi pers di Kanada bersama Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

“Rakyat Palestina dan negara-negara Arab membutuhkan kepastian bahwa tidak akan ada pengungsian paksa. Namun ada perspektif yang bisa dijalankan, dengan negara Palestina yang merdeka – Gaza dan Tepi Barat bersatu kembali – dan diperintah oleh otoritas Palestina yang telah direformasi. Dan untuk mencapai tujuan ini, kekerasan yang tidak bisa diterima yang dilakukan oleh ekstremis di Tepi Barat harus dihentikan,” tambahnya.

Awal pekan ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga mengatakan bahwa AS siap mengeluarkan larangan visa terhadap “ekstremis” yang menyerang warga sipil di Tepi Barat.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron juga mendesak Israel untuk menindak apa yang disebutnya kekerasan yang “sama sekali tidak dapat diterima” yang dilakukan oleh pemukim di Tepi Barat.

"Orang-orang sebenarnya menargetkan dan kadang-kadang membunuh warga sipil Palestina, itu benar-benar tidak bisa diterima dan orang-orang yang bertanggung jawab atas hal itu, tidak baik hanya menangkap mereka, mereka harus ditangkap, diadili, dan dipenjarakan. Ini adalah kejahatan," katanya kepada BBC.

Israel menduduki Tepi Barat, yang diinginkan oleh Palestina sebagai pusat dari negara merdeka, dalam perang Timur Tengah 1967. Sejak saat itu, Israel membangun pemukiman Yahudi di lokasi tersebut. Banyak negara menganggap tindakan tersebut ilegal. Israel membantah hal itu dan mengacu pada hubungan sejarah dan kitab sucinya dengan tanah tersebut.

Tepi Barat adalah rumah bagi 3 juta warga Palestina yang tinggal di antara lebih dari setengah juta pemukim Yahudi. Perluasan pemukiman yang berkelanjutan adalah salah satu isu yang paling diperdebatkan antara Israel, Palestina, dan komunitas internasional. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG