Tautan-tautan Akses

Presiden Iran Kecam Calon Presiden Amerika


Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara di kota Arak hari Minggu (23/10).
Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara di kota Arak hari Minggu (23/10).

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan ia tidak memiliki preferensi dalam pemilu presiden Amerika dan pilihan yang ditawarkan kepada pemilih AS saat ini adalah antara “yang buruk dan lebih buruk”.

Beberapa pemimpin dunia telah menyampaikan penilaian atas pemilu presiden Amerika, walau mereka sendiri juga memiliki catatan HAM dan sipil yang suram di negara masing-masing. Mereka bahkan menggunakan penilaian itu untuk tujuan propaganda.

Berbicara hari Minggu (23/10) di kota Arak – yang disiarkan langsung televisi – Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan ia tidak memiliki preferensi dalam pemilu presiden Amerika dan pilihan yang ditawarkan kepada pemilih Amerika saat ini adalah antara “yang buruk dan lebih buruk”, merujuk pada pertarungan antara Hillary Clinton dan Donald Trump.

“Apakah Anda menyaksikan debat antara keduanya dan cara mereka berbicara, saling tuduh dan saling olok-olok satu sama lain? Apakah demokrasi seperti itu yang diinginkan bagi negara kita? Apakah pemilu semacam itu yang diinginkan di negara kita?”, ujar Rouhani.

Rouhani kemudian mengatakan “Amerika mengklaim telah menjalankan demokrasi selama lebih dari 200 tahun”, tetapi situasi saat ini menunjukkan bahwa “moralitas tidak punya tempat di Amerika”.

Dalam pidato di sidang Majelis Umum PBB September lalu, Rouhani mengatakan ia ditanya kandidat mana yang lebih disukainya, dan ia menjawab “maksudnya apakah saya lebih suka yang buruk dibanding yang lebih buruk, atau yang lebih buruk dibanding yang buruk?”.

Media Iran Siarkan Langsung Debat dan Pidato Kampanye Capres AS

Stasiun televisi Iran telah menyiarkan langsung secara penuh debat antara Hillary Clinton dan Donald Trump. Stasiun televisi itu bahkan mengikuti tim kampanye kedua calon presiden, menyorot masalah-masalah ekonomi dan sosial di Amerika dan segmen-segmen debat paling kontroversial yang terjadi.

Iran Siap Langsungkan Pemilu pada Mei 2017

Iran akan melangsungkan pemilu presiden pada Mei 2017, dan Rouhani berhak maju untuk masa jabatan kedua. Ia menghadapi tentangan sengit dari kelompok konservatif yang tidak menyukai perubahan sikapnya pada Barat dan mengatakan perjanjian nuklir telah gagal memberi keuntungan ekonomi yang signifikan bagi Iran.

Rouhani menandatangani perjanjian nuklir tahun lalu dengan Amerika dan beberapa negara adidaya dunia, yang diikuti dengan pencabutan sanksi-sanksi ekonomi dan meningkatnya harapan bahwa Iran akan kembali ke kancah internasional.

Calon presiden Partai Republik Donald Trump mengatakan akan “merobek” perjanjian nuklir itu dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menanggapi hal itu dengan mengatakan dengan gembira ia akan “membakar” perjanjian itu, jika memang itu yang diinginkan.

Meskipun sudah mencapai perjanjian nuklir, Iran dan Amerika belum memulihkan hubungan diplomatik yang putus tahun 1979 setelah Revolusi Islam dan pendudukan terhadap Kedutaan Besar Amerika di Teheran tahun 1979. [em/al]

XS
SM
MD
LG