Tautan-tautan Akses

Presiden Irak Uraikan Keinginan untuk Menjalin Hubungan Baik dengan Tetangganya


Presiden Irak Barham Salih (kiri) bertemu dengan Presiden Iran yang baru Ebrahim Raisi dalam sebuah pertemuan di Teheran, Iran, pada 5 Agustus 2021. (Foto: The Presidency of the Republic of Iraq Office/Handout via Reuters)
Presiden Irak Barham Salih (kiri) bertemu dengan Presiden Iran yang baru Ebrahim Raisi dalam sebuah pertemuan di Teheran, Iran, pada 5 Agustus 2021. (Foto: The Presidency of the Republic of Iraq Office/Handout via Reuters)

Presiden Irak Barham Salih pada Rabu (23/9) mengatakan negaranya berkomitmen untuk membina hubungan yang damai dengan tetangganya, terutama Iran.

Berbicara di New York di mana dia juga akan berpidato dalam Sidang Umum PBB ke-76, Salih mengatakan bahwa "pihaknya menyadari pentingnya hubungan ini, dan kami tidak boleh malu atau ragu untuk mengakui pentingnya hubungan Irak dengan Iran."

"Kami ingin memiliki hubungan yang damai dan stabil dengan tetangga-tetangga kami, dengan Iran, sebagai sesama negara yang berdaulat. Hal ini juga mengacu pada hubungan kami dengan Turki, dan juga (Arab) Saudi, dan negara tetangga lainnya," kata Salih.

"Siapapun yang hendak menggunakan Irak sebagai zona proxy tidak akan berhasil," ia menambahkan.

Salih juga mengakui komitmen penting jangka panjang yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk membuat negaranya tetap kuat dan stabil.

"Amerika tetap penting. Amerika adalah kekuatan global, seperti yang saya katakan, (Amerika) juga merupakan kekuatan unggulan. Hal ini tidak dapat disangkal. Tetapi ini tentang nasib Irak sendiri dan kami harus bertanggung jawab atas itu," kata Salih.(ka/ps)

XS
SM
MD
LG