Tautan-tautan Akses

Presiden Filipina Diminta Ungkap Rincian Rekening Bank


Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi hormat dalam upacara ulang tahun angkatan bersenjata di Quezon city, Manila. (Foto: Dok)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi hormat dalam upacara ulang tahun angkatan bersenjata di Quezon city, Manila. (Foto: Dok)

Senator Antonio Trillanes IV pertama kali menuduh Duterte memiliki kekayaan yang tidak terjelaskan dalam kampanye presiden tahun lalu.

Seorang senator oposisi mendesak Presiden Filipina Rodrigo Duterte hari Kamis (16/2) untuk mengungkapkan kepada publik rincian rekening-rekening banknya untuk menghapus dugaan bahwa ia memiliki sejumlah besar uang yang tidak dilaporkan.

Senator Antonio Trillanes IV pertama kali menuduh Duterte memiliki kekayaan yang tidak terjelaskan dalam kampanye presiden tahun lalu. Ia maengatakan kepada sebuah konferensi pers bahwa ia mengangkat isu itu lagi karena Duterte masih belum mengungkapkan rincian dari lebih dari 2 miliar peso (US$40 juta) yang diduga disimpan dalam rekening-rekening bank sebagai bekas walikota.

Trillanes, salah satu pengkritik Duterte paling keras dan seorang perwira angkatan laut suatu kali ditahan karena rencana kudeta yang gagal terhadap seorang mantan presiden, mengatakan ia akan mundur jika Duterte dapat menyangkal tuduhan tersebut.

Juru bicara kepresidenan Ernesto Abella mengatakan Duterte tidak akan merilis rincian banknya "untuk menanggapi seseorang yang hanya ingin menarik perhatian media," namun menyiratkan bahwa presiden mungkin akan melakukannya jika itu merupakan bagian dari proses hukum. Duterte, yang mulai menjabat Juni, telah menyangkal telah menumpuk kekayaan secara ilegal.

Selama kampanye bulan Mei, Trillanes merilis dokumen-dokumen yang menurutnya diberikan kepadanya oleh warga yang prihatin, yang menunjukkan uang 2,4 miliar peso mengalir ke berbagai rekening bank milik Duterte dari 2006 sampai 2015. Hal itu mewakili dugaan kekayaan yang tidak terjelaskan yang tidak dilaporkan oleh walikota saat itu seperti yang diwajibkan hukum.

Trillanes dan pengacara Duterte kemudian pergi ke sebuah kantor cabang Bank of the Philippines Islands, dimana Duterte dan putrinya diduga memiliki deposito yang tidak dilaporkan sebesar lebih dari 200 juta peso dalam rekening bersama.

Pengacara Salvador Panelo mengatakan Duterte telah memberinya wewenang untuk membuka rekening tersebut namun para pejabat bank mengatakan perlu waktu tujuh hari untuk mempelajari permintaan tersebut. Trillanes mengatakan rekening itu belum dibuka untuk diperiksa.

Duterte telah memproyeksikan dirinya sebagai politisi yang dulunya miskin dan masih hidup sederhana di rumah kumuh di kota Davao bagian selatan, di mana dulu ia merupakan walikota. Ia telah menghadapi kecaman atas kampanye brutal terhadap narkoba ilegal yang menewaskan ribuan orang, sebagian besar tersangka pengguna narkoba yang miskin. [hd]

XS
SM
MD
LG