Tautan-tautan Akses

Presiden Filipina Hentikan Perundingan dengan Pemberontak Komunis


Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam konferensi pers di Pasay, Manila, Fiipina, 14 November 2017. (Foto: dok).
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam konferensi pers di Pasay, Manila, Fiipina, 14 November 2017. (Foto: dok).

Perintah Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk menghentikan pembicaraan perdamaian dengan kelompok kekerasan pemberontak komunis mungkin telah memicu pertempuran baru tetapi kelak akan memperlemah pengaruh yang sudah melemah kelompok tersebut.

Duterte mengumumkan hari Kamis lalu pengakhiran perundingan perdamaian dengan Partai Komunis Front Demokrat Nasional Laskar Rakyat Baru Filipina, kata situs internet kantor presiden.

Duterte mendapati komunis tersebut “tidak bersungguh-sungguh (dalam melakukan perundingan)” karena serangan baru-baru ini terhadap rakyat dan harta benda, kata kantornya.

“Saya kira Duterte sangat mengetahui dan angkatan bersenjata juga sangat mengetahui bahwa kelompok ini tidak cukup besar untuk melancarkan ancaman yang sungguh-sungguh terhadap pemerintah,” kata Eduardo Araral, profesor di Universitas Nasional Singapura.

Hari Sabtu, kepala konsultan politik Front Demokrat Nasional, Jose Maria Sison, menyebut Duterte “pembohong besar.” Presiden sebelumnya telah berjanji untuk membentuk pemerintah koalisi sebelum ia terpilih bulan Mei tahun 2016 tetapi sekarang tidak menghendaki koalisi, kata Sison dalam pernyataan. [gp]

Recommended

XS
SM
MD
LG