Tautan-tautan Akses

Presiden China Mengatakan Hubungan dengan AS Tetap Stabil


Menteri Luar Negeri AS John Kerry, kiri, berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi sebelum pertemuan mereka di Beijing, China, Sabtu, 16 Mei 2015. (Kim Kyung-Hoon/Pool via AP)
Menteri Luar Negeri AS John Kerry, kiri, berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi sebelum pertemuan mereka di Beijing, China, Sabtu, 16 Mei 2015. (Kim Kyung-Hoon/Pool via AP)

Meskipun ketegangan meningkat atas sengketa teritorial di Laut Cina Selatan, Presiden China Xi Jinping mengatakan hubungan dengan Amerika Serikat tetap stabil.

Xi Jinping hari Minggu (17/5) mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS John Kerry yang sedang berkunjung bahwa ia bersemangat menantikan lawatan mendatang ke Amerika pada bulan September dan ia yakin dengan kerja sama, kedua pihak dapat membawa hubungan China - AS ke tingkat yang baru.

John Kerry, pada hari kedua dalam kunjungan dua hari ke Beijing, mengunggah pesan tweet setelah pertemuannya dengan Presiden China, keduanya membahas "masalah utama bilateral" dan "lawatan mendatang Presiden Xi Jinping ke Amerika.”

Pernyataan yang menenangkan itu menyusul peringatan hari Sabtu dari Menteri Luar Negeri China Wang Yi bahwa tekad Beijing "tak tergoyahkan" dalam mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorial.”

Peringatan Wang Yi yang disampaikan dalam konferensi pers di Beijing dengan John Kerry, muncul selagi ketegangan internasional meningkat atas klaim sengketa di wilayah kaya mineral dan energi di Laut Cina Selatan. China mengklaim sebagian besar daerah, terutama di dekat Kepulauan Spratley, meskipun Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan mengklaim wilayah yang sama dan diakui secara internasional.

China telah melakukan pembangungan di daerah karang dan batu-batuan di tujuh lokasi maritim, guna memperkuat klaimnya tersebut.

XS
SM
MD
LG