Tautan-tautan Akses

Presiden Afghanistan Desak Tetua Suku Setujui Kesepakatan dengan AS


AS dan Afghanistan mencapai kesepakatan mengenai peran pasukan AS pasca penarikan mundur misi pasukan koalisi tahun 2014 (foto: dok).
AS dan Afghanistan mencapai kesepakatan mengenai peran pasukan AS pasca penarikan mundur misi pasukan koalisi tahun 2014 (foto: dok).

Beberapa jam sebelum pertemuan tetua suku Afghanistan 'Loya Jirga' Kamis (21/11), Menlu AS John Kerry mengumumkan AS dan Afghanistan telah sepakat pada naskah final kesepakatan keamanan.

Presiden Afghanistan mengatakan ia mendukung tercapainya perjanjian keamanan bilateral dengan Amerika Serikat, yang akan menetapkan kehadiran pasukan Amerika di Afghanistan hingga 2024 atau mungkin lebih lama lagi. Tetapi ia menambahkan bahwa kesepakatan itu kemungkinan besar tidak akan ditandatangani sebelum rakyat Afghanistan memilih presiden baru pada bulan April.

Dalam pidato berapi-api di hadapan 2.500 pemimpin kesukuan, tokoh masyarakat dan para pejabat, Presiden Afghanistan Hamid Karzai membela perjanjian keamanan bilateral yang dicapai dengan Washington, dengan mengatakan perjanjian itu akan menguntungkan Afghanistan dalam jangka panjang.

Seraya menyatakan mendapat dukungan dari sekutu-sekutu utama Afghanistan dan negara-negara tetangganya kecuali Iran, Karzai mendorong majelis tetua Afghanistan yang dikenal sebagai Loya Jirga itu agar mendukung perjanjian keamanan tersebut.

Namun Karzai juga mengatakan bahwa jika Jirga menyetujui dokumen tersebut dan parlemen Afghanistan kemudian memutuskan mendukung kesepakatan itu, perjanjian itu kemungkinan akan ditandatangani setelah pemilihan Presiden Afghanistan bulan April 2014.

Perjanjian itu nantinya akan mulai berlaku pada 1 Januari 2015, dan akan membuat tentara dan personel sipil Amerika tetap berada di Afghanistan selama sedikitnya satu dekade dan mungkin lebih lama lagi.

Naskah rancangan kesepakatan tersebut diunggah di internet oleh Pemerintah Afghanistan, dan menyebutkan bahwa pasukan Amerika hanya akan memasuki rumah-rumah warga Afghanistan dalam kasus luar biasa – sumber pertikaian selama hampir setahun negosiasi mengenai kesepakatan tersebut.

Beberapa jam sebelum pertemuan itu, Menteri Luar Negeri John Kerry mengumumkan kedua pihak sepakat pada naskah final kesepakatan keamanan bilateral itu.

Pertemuan para tetua Afghanistan, yang dikenal sebagai " Loya Jirga," yang diperkirakan berlangsung tiga hari, akan memperdebatkan kesepakatan itu, yang akan membentuk hubungan keamanan antara Washington dan Kabul dalam beberapa tahun ke depan. Kelompok itu harus memberi persetujuan sebelum dokumen itu masuk ke parlemen Afghanistan untuk diputuskan.

Kelompok itu bisa merevisi atau menolak klausul rancangan kesepakatan tersebut, dan penolakan total kemungkinan besar akan membuat pemerintah Afghanistan tidak menandatanganinya.

Recommended

XS
SM
MD
LG