Tautan-tautan Akses

Praperadilan Serangan Brussels Dimulai


Lokasi sidang praperadilan serangan di bandara Zaventem dan Brussel di Brussel, Kamis, 3 Desember 2020.
Lokasi sidang praperadilan serangan di bandara Zaventem dan Brussel di Brussel, Kamis, 3 Desember 2020.

Lebih dari empat tahun setelah bom bunuh diri menewaskan 32 orang dan melukai ratusan lainnya di kereta bawah tanah dan bandara Brussels, sidang praperadilan besar-besaran dimulai Senin di pinggiran ibu kota Belgia itu untuk menentukan tersangka mana yang pada akhirnya akan diadili.

Sidang itu umumnya prosedural, ditetapkan akan berlangsung selama 10 hari dan merupakan langkah terakhir sebelum pengadilan atas dakwaan terorisme dapat dimulai tahun depan.

Brussels memiliki salah satu gedung pengadilan terbesar di dunia, tetapi Gedung Pengadilan Poelaert yang kondisinya bangunannya memburuk di jantung kota telah dianggap tidak layak untuk menjadi tuan rumah dengar pendapat tertutup itu, terutama untuk alasan keamanan dan sanitasi. Sebagai konsekuensinya, para hakim, pengacara, tersangka, dan 650 penggugat akan berkumpul selama dua pekan ke depan di bekas markas NATO untuk proses pengadilan itu.

Kubah Palais de Justice (Istana Kehakiman atau Pengadilan Hukum), yang dibangun antara tahun 1866 dan 1883 oleh arsitek Joseph Poelaert di Brussel, 18 November 2016. (Foto: EMMANUEL DUNAND / AFP)
Kubah Palais de Justice (Istana Kehakiman atau Pengadilan Hukum), yang dibangun antara tahun 1866 dan 1883 oleh arsitek Joseph Poelaert di Brussel, 18 November 2016. (Foto: EMMANUEL DUNAND / AFP)

Gedung dengan keamanan tinggi itu telah direnovasi untuk acara tersebut, dan dilengkapi dengan ruang-ruang sidang dan sel-sel penjara. Kompleks bangunannya yang luas juga menawarkan ruang yang cukup untuk menjamin jarak sosial selama pandemi COVID-19.

Sebelumnya tahun ini, kantor kejaksaan federal meminta agar delapan dari 13 tersangka utama dirujuk ke pengadilan pidana yang secara khusus mengadili kejahatan-kejahatan paling serius karena mereka menghadapi tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan, serta bergabung dalam kelompok teroris.

Di antara mereka adalah Salah Abdeslam, satu-satunya tersangka yang masih hidup dalam serangan mematikan Paris tahun 2015, dan Mohamed Abrini, penduduk asli Brussel yang meninggalkan bandara Zaventem di Brussel setelah bomnya gagal meledak.

Abdeslam ditangkap di Brussel pada 18 Maret 2016, dan penangkapannya kemungkinan telah mendorong para anggota sel ISIS lainnya untuk mempercepat rencana serangan mereka. Empat hari kemudian, sejumlah pengebom bunuh diri beraksi di bandara dan metro Brussel pada jam sibuk pagi hari. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG