Dua mayat ditemukan semalam di balik reruntuhan menyusul ledakan yang merobohkan sebuah bangunan di kota Marseille, Prancis Selatan, sementara tim penyelamat terus mencari setidaknya enam orang yang belum ditemukan, kata pihak berwenang Senin (10/4).
Para petugas pemadam mengalami kesulitan menggelar upaya penyelamatan karena asap dan panas kebakaran. Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa otoritas hukum akan melanjutkan upaya mengidentifikasi para korban.
Wali Kota Marseille Benoit Payan mencuitkan pernyataan di Twitter pada hari Senin bahwa ia merasakan kesedihan yang luar biasa. Ia menyatakan prihatin kepada keluarga para korban dan "mereka yang menderita." "Operasi penyelamatan dan pencarian terus berlanjut, tanpa henti," katanya.
Payan mengatakan kepada media Prancis bahwa lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran di lokasi sedang mencari setidaknya enam orang yang diyakini terjebak di gedung tempat tinggal berlantai lima itu. “Masih ada harapan” untuk menemukan korban selamat, imbuhnya.
Runtuhnya bangunan itu terjadi tak lama sebelum pukul 01.00 dini hari Minggu, di kawasan tua di pusat Marseille, kota terbesar kedua di Prancis, kurang dari satu kilometer dari pelabuhan tua ikoniknya. Sekitar 200 orang telah dievakuasi dari rumah mereka di daerah tersebut.
Pada 2018, dua bangunan di pusat kota Marseille juga runtuh, dan menewaskan delapan orang. Bangunan-bangunan itu tidak dirawat dengan baik. Bangunan yang runtuh pada hari Minggu terawat dengan baik, kata menteri dalam negeri negara itu.
Media-media setempat menduga kemungkinan terjadinya ledakan gas. [ab/uh]
Forum