Tautan-tautan Akses

Polisi Rusia Tangkap Demonstran Pasca Kemenangan Putin


Polisi Rusia menangkap puluhan demonstran yang turun ke jalan-jalan di Moskow dan meneriakkan slogan-slogan "Rusia Tanpa Putin" (5/3).
Polisi Rusia menangkap puluhan demonstran yang turun ke jalan-jalan di Moskow dan meneriakkan slogan-slogan "Rusia Tanpa Putin" (5/3).

Polisi Rusia telah menangkap puluhan demonstran yang turun ke jalan-jalan di Moskow untuk memprotes kemenangan besar Vladimir Putin dalam pemilihan presiden hari Minggu.

Di antara yang ditangkap hari Senin adalah Eduard Limonov, pemimpin Partai Bolshevik Nasional yang dilarang, dan pemimpin oposisi Alexei Navalny.

Lebih dari 20 ribu warga Rusia datang ke lapangan Pushkin, di tengah Moskow, hari Senin. Sebagian meneriakkan, “Rusia Tanpa Putin,” sementara lainnya berteriak, “Kekuasaan bagi jutaan, bukan polisi.” Polisi huru-hara dengan cepat membubarkan massa.

Lebih dekat ke Kremlin, ribuan pendukung Putin melancarkan rapat umum mereka juga, dengan melambaikan bendera Rusia dan meneriakan nama presiden terpilih itu.

Navalny, yang menulis di Twitter, "Halo semua, saya mentweet dari mobil van polisi," kemudian dibebaskan dari tahanan polisi.

Ketika disambut massa pendukungnya, pemimpin oposisi yang membangkang itu bertekad untuk meneruskan protes jalanan.

Di St. Petersburg, kota terbesar kedua Rusia, polisi membubarkan protes oposisi yang tidak mempunyai izin, menahan paling sedikit 100 demonstran dengan cara yang sama kasarnya.

Para peninjau internasional mengatakan pemilu itu jelas diatur untuk memenangkan Putin.

Pernyataan dari Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa mengatakan tidak ada persaingan yang sesungguhnya dan pemilih mempunyai pilihan yang terbatas karena persyaratan pendaftaran yang terlalu ketat.

Organisasi itu mengatakan penyalah-gunaan sumberdaya pemerrintah menjamin bahwa pemenangnya tidak pernah diragukan. Para peninjau juga melaporkan pelanggaran peraturan pemilu di sepertiga TPS.

Hasil sementara memberi Putin 64 persen dari jumlah suara dan saingan terdekatnya ketua Partai Komunis Gennady Zyuganov, 17 persen. Tiga kandidat lainnya memperoleh kurang dari 10 persen dari jumlah suara.

Pernyataan Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) mengatakan tidak ada persaingan yang sesungguhnya dalam pemilihan itu. OSCE menyatakan penyalahgunaan sumber-sumber daya pemerintah memastikan pemenangnya tidak diragukan lagi.

Menurut OSCE, Putin jelas punya kelebihan dalam memanfaatkan media. Disebutkan, para pemilih memiliki pilihan yang terbatas karena persyaratan pendaftaran yang sangat ketat. OSCE juga melaporkan kecurangan dalam pemberian suara di sepertiga TPS-TPS.

Pada hari Senin, para pemimpin Eropa mengakui kemenangan Putin dengan persyaratan. Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton mendesak para pemimpin Rusia supaya mengatasi "kekurangan" yang dilaporkan oleh pengamat-pengamat internasional.

XS
SM
MD
LG