Pasukan khusus polisi dan tentara menembakkan gas air mata dan peluru karet, Rabu, untuk membantu usaha mereka membongkar blokade jalan yang dibangun sejumlah warga di Nikaragua selatan yang memprotes pembangunan sebuah terusan laut.
Komisaris nasional polisi Aminta Granera mengatakan 30 orang ditangkap dan 20 orang cedera dalam konfrontasi itu, termasuk 15 polisi.
Granera mengatakan, pihak berwenang terpaksa menggunakan kekerasan setelah selama sepekan berusaha bernegosiasi untuk mengakhiri blokade di jalan raya Pan American dekat El Tule,sekitar 400 kilometer dari bagian Selatan Managua.
Pemimpin protes Arnulfo Sequeira mengatakan bentrokan-bentrokan kecil dimulai sejak dini hari dan mengukuhkan adanya korban cedera.
Sequeira mengatakan, pada suasana Natal, pemerintah justru mengirim tentara dan polisi untuk membunuh para demonstran. Ia menuding pemerintah melakukan itu karena tahu hanya kematian yang bisa membuat para demonstran melepaskan tanah mereka. Komisaris polisi Granera mengatakan, tidak ada korban tewas.
Ribuan warga mendirikan penghalang jalan sejak pekerjaan awal pembangunan terusan bernilai 50 miliar dolar itu dimulai. Pembangunan terusan itu mengharuskan pengalihan hak milik lahan ke pemerintah.
Presiden Daniel Ortega mengatakan, para pemilik tanah akan menerima harga yang adil untuk tanah mereka.Pemerintah Nikaragua bermitra dengan sebuah perusahaan Tiongkok untuk membangun apa yang mungkin bisa menjadi saingan Terusan Panama itu.
Para pejabat mengatakan, terusan sepanjang 278 kilometer yang menghubungkan Laut Karibia dan Samudera Pasifik itu akan mulai beroperasi tahun 2019.